Friday, December 12, 2014

Titik Dua


Untuk kamu,
Aku suka berbagi
Melihat orang lain ikut tersenyum
Ikut bahagia

Waktu SD dulu,
Persoalan titik dua di matematika
Tidak pernah jadi masalah
Sama sekali.

Membagi sesuatu
Yang berharga, 
Agar bukan aku saja yang bahagia
Begitu kan seharusnya ?

Kamu berharga, sangat.
Tapi aku tidak mau membagi kamu 
Pada satu orang-pun

Apa aku bersalah ? 

Monday, August 18, 2014

Mungkin Kita Belum Pantas


Bismillah,

Pemahaman-pemahaman baru yang datang ini menyerap seluruh waktuku untuk merenung. Dan fakta bahwa hari ini tidak cukup banyak waktu yang tersedia untuk merenung membuatku lemas. Iya, karena merenung berarti banyak buatku, mengisi ulang energi yang menguap dengan cepat hari ini.

Bulan agustus tiap tahunnya pasti selalu didominasi warna hitam dan putih. Setidaknya kalau kita pergi ke kampus masing-masing. Jadi ingat tahun lalu, waktu tiap hari di dominasi keluhan, umpatan dan kejengkelan luar biasa pada panitia. Tumpukan tugas yang menambah berat beban otot. Haah, rasanya baru kemarin semua ketegangan-ketegangan itu terjadi. Sekarang (mungkin) umpatan, keluhan itu salah satunya ditunjukkan kepadaku. Haha, benar-benar.

Seribu Tuhan Masa Kini


Bismillah,

Kata-kata bayanganku kemarin masih berdengung di kepalaku. Aku adalah seorang makhluk yang diciptakan oleh tuhanku. Lalu, Apa itu Tuhan ?

Waktu tidak pernah berhenti untuk menunggu kita, tidak peduli walaupun kau membutuhkan jeda sejenak. Waktu tetap berjalan seperti seharusnya.

Bukannya hendak menghakimi waktu, tapi masa hidupku terasa terlalu cepat bergulir. Dengan pemahaman-pemahaman baru ini, aku merasa membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyelami diri. Hanya dengan diriku sendiri.

“Hei.. Sssttt..” sebuah suara membuyarkan lamunan panjangku. Aku menoleh, mencari asal suara. Tidak ada siapapun. Aneh.

“Ssst.. Sebelah sini !” Aku mendekat ke sumber suara, dibalik tanaman pagar. Hanya ada genangan air kotor saja.

Siapa Aku Sebenarnya ?



Bismillah


“Adek kalo udah becal mau jadi astlonot” Ah, lucu sekali adik kecil cadel ini.

Sejak kecil kita sudah ditanya macam-macam soal mau jadi apa kita nanti. Waktu kita remaja, kita juga sering dihadapkan pada kegalauan masa muda, tentang pencarian jati diri. Kadang-kadang, bahkan seolah kenakalan remaja merupakan salah satu bentuk pencarian jati diri. Pemakluman yang agak salah tempat.

Aku bercermin, memperhatikan jerawat kecil yang baru mulai tumbuh di tempat strategis di pipi kiriku. Haah, tadi pagi aku membaca sebuah buku fisafat. Dihalaman pertamanya ditulis, Siapakah dirimu sesungguhnya ? dalam huruf bercetak tebal.

Aku merenung, siapa aku sebenarnya ? seorang wanita ? memangnya hanya satu wanita di dunia ini ? seorang wanita bernama Aisyah ? Ah, lalu apa hebatnya itu ?

Sunday, August 17, 2014

Katanya, Pengorbanan Cinta

Bismillah, 

“Emangnya kamu tau apa soal berkorban ?!”
Aku terdiam sebentar disuguhi petanyaan retoris yang cukup menyentak itu.
Hari ini diawali dengan sebuah sesi ‘curhat’ yang agak cukup lama dari seorang sahabat jauh. Cinta memang jadi masalah paling menarik untuk diceritakan bagi remaja. Kali ini juga masalahnya cinta. Kata orang hidup tanpa cinta itu bagai sayur tanpa garam, terasa hambar. tsaaah~
“Ai, aku udah nggak tahan lagi sama dia.” tahu-tahu pagi-pagi buta begini ada chat keluhan via line. Aku jadi serasa customer service
“Lho, memang ada apa dengan dia ?”

Merdeka Berarti Kaya

Bismillah,
Momen kejayaan masa lalu kadang-kadang memang menjadi bayang-bayang manis sekaligus kenyataan yang seram. Seram dalam artian bahwa faktanya jauh lebih banyak penerus yang menyia-nyiakan nyawa yang bergelimpangan demi memberikan kita semua -sekarang- hidup yang senyaman ini. Bayang-bayang manis dalam artian bahwa, seolah rasa merdeka ini diberikan begitu saja untuk kita nikmati tanpa batasan dan tanggung jawab tertentu.
Tepat satu tahun lalu, aku mulai menuliskan cerita yang di publikasikan di blogdetik. Aku akan memindahkannya kesini :)

Wednesday, July 2, 2014

Skenario hidup

Bismillah, 



Dari dulu sudah tahu bahwa tidak ada yang pasti di dunia ini kecuali kematian. Tapi masya Allah, di Bulan Ramadhan ini Allah benar-benar menunjukkan bahwa memang tidak ada yang pasti walaupun manusia sudah berencana sedemikian rupa, kalau menurut gusti Allah tidak baik maka tentu ada saja halangannya. 

Resolusi Ramadhan 1435 H

Bismillah,


"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) saat Lailatul Qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. "(Al-Qadr: 1-5)

 "Ai, resolusi Ramadhan ini apa?"

Wednesday, June 25, 2014

Sebuah Surat

Bismillah,
diantara lembaran catatan yang sudah usang, aku menemukan sebuah surat. Lupa siapa yang menuliskannya. daripada tersimpan begitu saja, mungkin ada baiknya kamu juga membacanya

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

Dik, aku tidak menyalahkanmu ketika anak seusiamu merasakan cinta. Cinta memang sudah Allah ciptakan sejak Adam dan Hawa. Awalnya memang mereka saling mencinta dengan damai di surga, tapi karena ketentuan Allah, keduanya diturunkan ke bumi di daerah yang berbeda. Adam di India, Hawa di Jeddah. Maka Adam menjadi pejuang cinta pertama di muka bumi. Ia terus berjalan kaki dari India, demi menemukan kembali separuh jiwanya sampai akhirnya Allah pertemukan mereka lagi di Jabal Rahmah. Suatu rasa yang memang layak diperjuangkan, karena akan tentram bila bersama, dan akan gelisah bila berpisah.

Tuesday, May 20, 2014

How stupid I am

Bismillah,

I wish I could have just disappear right now, due to my foolishness 

"Don't you dare talks bad about him !" 
Rasanya hanya bisa marah dan mengatakan itu dalam otak saja, sudah lama sekali sepertinya sejak terakhir kali benar-benar merasa marah seperti tadi. Walaupun nada bicara terdengar biasa saja, tapi dalam imajinasi, aku sudah seperti naga yang menyemburkan api kekesalan.

Despite of my forgiveness and all things that had happen in the past, I feel mad to how someone judge other they rarely know about. Ketika seseorang menilai orang lain hanya dari kacamata hitam berlubang miliknya saja.

Ren adalah lelaki paling baik dan manis sepanjang masa. The way he treats everyone, the way he cares about Nay so much. Satu kali pun tidak pernah menyakiti perasaan Nay, (malah Nay merasa dia yang sering sekali membuat Ren kecewa). He is the most gentle man in universe !

Ren adalah lelaki paling tampan dan pengertian yang pernah aku kenal. Tak heran Nay mencandu senyum, tawa, cemberut, tatapan tajam, suara, dan getaran sentuhan lelaki yang memiliki air mata paling manis itu. Cara Ren menyikapi semua ke-labil-an Nay yang lebih sering kambuhnya, He is so mature.

Aku merasa bodoh membiarkannya berbicara kepada Nay. Maafkan aku Nay, padahal aku yang paling tahu kalau kamu benar-benar tidak menyukai konflik, padahal aku tahu kamu tidak suka menyakiti perasaan orang lain, tidak suka berkonfrontasi. Harusnya aku saja yang muncul, aku mungkin bisa bicara lebih kasar dan tegas daripadamu Nay. Maaf.

Mungkin jika mendengarnya berbicara buruk tentang Ren lagi, aku akan memukulnya tepat di wajahnya (tentu saja hanya dalam imajinasiku, aku tidak pernah benar-benar bisa memukul orang lain).

Ren, maafkan aku. Lagi-lagi aku bertindak ceroboh. Karena aku, Nay sedih lagi, Nay takut membuatmu kecewa.


Makassar, 20 Mei 2014
*nangis di bawah bantal*

Tuesday, April 1, 2014

Tentang Kehilangan (Sebuah Puisi)

Bismillah, 
Tentang Kehilangan

-Aisyah-

Kepada malam diantara bulan berawan hari ini
Suatu hari mengajarkanku tentang kehilangan
Tanyalah pada pepohonan rimbun di musim gugur, katamu
Tidak ada yang lebih mengerti arti melepaskan daripadanya
Rela kehilangan seluruh tunas, demi musim semi berikutnya
Perhatikanlah kelopak bunga mangga yang berjatuhan, serumu
Tidak ada yang lebih mengerti arti pengorbanan daripadanya
Rela gugur sedikit demi sedikit, demi janji sepetik buah ranum diujungnya
Tengoklah awan mendung yang terlihat sedih diatas sana, pintamu
Tidak ada yang lebih mengerti arti ke-ikhlasan daripadanya
Memang awalnya ia menangis membasahi bumi, deras sekali
Tapi lengkung pelangi, sinar mentari dan senyum rerumputan mengiringi kepergian tangisnya
Purnama memang tidak terlihat malam ini
Tapi kau mengajarkanku tentang arti kehilangan
Tak ubahnya tukang parkir di toko yang sering kita kunjungi
Tak boleh merasa memiliki atau kehilangan
Saat kendaraan yang terparkir diambil oleh si empunya
Terimakasih atas  pelajaran berharganya hari ini,
Selamat jalan, Sosok tegap yang tak pernah lelah membacakan dongeng malam untukku,
Ayah.

Thursday, February 27, 2014

When wish (never) comes true


Bismillah,

Smoke, up high.
Melihat satu-satunya harapan terakhir agar mimpi menjadi kenyataan hilang itu rasanya seperti melihat rumah kayu terbakar, asapnya membumbung tinggi dan saat api itu padam, tidak ada yang tersisa.

Dititik itu, wajarkan airmata menetes deras ?

Wajar bila teriakan pilu terdengar ? Meratap kosong.

Aku pernah disana suatu kali.  Asa itu menguap ke langit. Meninggalkan sosok kecil tak berdaya itu kehabisan akal, hilang.

Mereka (yang berkali-kali merasakannya) bilang, begitulah hidup ! tak akan habis pahit deritanya sampai kata hidup dihapuskan dari kosa katamu !

Mereka (yang jarang merasakannya) bilang, tak apa. Sesekali memang perlu sebuah hentakan keras, untuk akhirnya terpelanting tinggi.

Mereka (yang tidak pernah merasakannya) bilang, Ah ! Dunia berakhir hari ini !

Untukmu, Iya, kamu. Kamu yang mencuri satu bagian besar tak kasat mata di dalam rongga dadaku.  Aku tak tahu apa yang bisa ku perbuat. Aku ingin membantumu, hanya saja tidak tahu caranya.

Ada seorang bijak membisikkanku sesuatu, dia akan tumbuh, begitu masalah ini selesai. Jangan membantu seekor kupu-kupu keluar dari kepompongnya. Ia memang jadi mudah karenanya, tapi lihatlah, ia tak lagi mampu terbang. Kesulitannya keluar dari kepompongnya lah yang membuat sayap-sayapnya siap dan kuat untuk terbang.


 :: Cheer up ren ::
I always (and will always) pray for you
 

Wednesday, January 1, 2014

Beyond Our Story

Bismillah,
Fall~


I’m sorry, I can’t go out with you.. I just realize that there’s someone else I deeply in love

“….”

Aku ingat sekali kata-kata ini. Kata-kata yang selalu jadi turn over- anti klimaks dari cerita cinta picisan ala komik. Ceritanya pria pemeran utamanya terlambat menyadari kalau dia sudah jatuh cinta sejak lama pada teman sepermainannya, si pemeran utama wanita dan terlanjur menjalin cinta dengan seorang wanita figuran.

Lalu si pria pergi mengejar pemeran utama wanita dan jeeeeng, happy ending. Pemeran utama wanita dan pria saling mencintai dan hidup bahagia.

Yang sampai sekarang tidak pernah diceritakan adalah, bagaimana perasaan wanita figuran yang ditinggalkan begitu saja ? Cerita cinta bahagia sang pria membawa sengsara bagi wanita ini. Malang sekali nasibnya.