Friday, May 24, 2013

Seperti sinar, mereka pun menunggu


Bismillah, 
It just happen by its own 
"Perempuan.... memang ditakdirkan untuk menunggu !" -Kau-

 Sinar mendatangiku lagi hari ini. Dengan helaan nafas panjang seperti biasa.

"Kenapa ?" aku bertanya tanpa memandang ke arahnya –masih sibuk dengan buku ditanganku

Ia menggeser kursinya tepat menghadap kearahku "Kamu yang paling tahu kenapa". Menghela nafas lagi -itu sudah helaan nafas ke-empat pagi ini.

“Dia lagi ?” Ekor mataku melirik ke pemilik radar di ujung sana, yang dengan segera menolehkan wajah dan melambai ke arah kami. Tersenyum.

“Bukan. Masih masalah yang sama. Tapi kali ini.. bukan dia” sinar menggigit bibir bawahnya.

“Lantas ?”

“Kali ini.. orangtuaku, dan beberapa lelaki pilihan mereka” Desahan itu muncul lagi.

“Ceritakan padaku. Dan kali tolong, bisa kau hentikan helaan nafasmu itu ? kau mulai terdengar seperti orang asma” Aku menutup buku hijau tebal itu dan mencondongkan wajahku ke arahnya.

Monday, May 20, 2013

Sepucuk surat keempat

Bismillah,
I do love rain, and i do love you (picture)
"Aku yang salah, aku hanya terpaku pada awal. Aku bahkan tidak menyadarinya. Bagaimana kau mempersiapkan diri untuk sebuah akhir" -Love Rain-