Friday, October 19, 2012

Dear Putri Cahaya

Bismillah,

Manis ♥ (sumber gambar)

Hari ini, mau sedih juga percuma, sia-sia saja..
mau menangis pun tidak berarti apa-apa, jadi untuk apa ?

katanya : buat apa kalau hanya menambah kegelisahan ?
buat apa kalau hanya menambah beban amanah ?
buat apa jika pada akhirnya malah menjauhkan hati dari yang Maha empunya hati ?

***

Friday, October 12, 2012

Wajah rindu

Bismillah,

Aku merindukanmu

 Rindu sepertinya suka sekali datang tanpa permisi saat sesuatu harus menjauh. 
Tak mungkin bisa menghindar dari perpisahan, tak dapat ditunda untuk menyudahi, atau harus ditinggalkan dan meninggalkan. Mau tak mau.

***

Aku ingat hari ini, hari yang sama ketika hening, sunyi dan kelam bekerja sama untuk menghalangi datangnya matahari dalam lingkaran hidupku. Hari yang sama ketika engkau menyadarkanku tentang arti kehilangan sesungguhnya. Hari ini, akhirnya aku bertemu lagi denganmu. Gadis kecil yang sama yang aku temui setahun lalu di taman kota. Kali ini kau memakai gaun renda ungu gelap, kontras dengan kulit putihmu.

Hei, apa kamu memang menyukai warna gelap nan suram itu ?

Tidak. katamu

lalu, seingatku terakhir kali kita bertemu, kau memakai gaun berenda mirip berwarna hitam.

Itu karena dahulu, aku bertanya padamu tentang kehilangan. kali ini aku ingin bertanya lagi padamu. bolehkah ?

Tentu saja, apa yang merisaukan hatimu kali ini gadis kecilku ?

Seperti apa sebenarnya wajah sang rindu itu ?

Hening. Entahlah, aku tidak bisa menceritakan seperti apa rupanya. Karena sejujurnya, aku pun belum pernah melihat paras sang rindu. Maafkan aku.

Bohong ! Bukankah kau selalu merasakan kehadiran rindu ? dalam setiap harimu ? dalam setiap desahan napasmu ? dalam setiap jengkal lamunan mu ? lalu mengapa kau tidak mau memberitahuku tentang rindu ? Tolonglah, aku benar-benar ingin tahu seperti apa wajahnya !

Saturday, October 6, 2012

Hati, apa kabar ?

Bismillah,

hati, ada yang ingin aku bicarakan padamu kali ini
oh iya, apa kabarmu ?
masih baik-baik saja ? sedih ? susah ? bahagia ? marah ? atau apa ?
aku harap engkau baik-baik saja

hati, tolong dengarkan aku kali ini
bulir-bulir embun tak bisa aku hentikan lagi dan lagi.
padahal, perasaanku saat ini adalah perasaan yang membuncah,
perasaan bahagia yang tiada tara
seolah aku lah satu-satunya wanita yang bahagia saat ini

hati, aku masih belum mengerti satu hal
tapi kau berkata bahwa aku tidak perlu menjadi sempurna untuk itu
lagi dan lagi
sesuatu yang membingungkan kau lontarkan padaku