ternyata besok sudah masuk sekolah lagi. rasanya baru kemarin deh liburnya (pengennya libur terus). wah, habis liburan malah langsung ulangan semester. ya Allah.. -_-
tapi liburan kali ini adalah liburan ter-aneh diantara liburan-liburanku sebelumnya. Liburan kali ini aku mengerjakan pekerjaan yang paling perempuan #baca : masak, menjahit, nyuci,dkk sampai pekerjaan yang paling laki-laki #baca : ganti oli motor, nyuci motor, nebang pohon, dkk. but it was a great holiday.. :)
ada yang menarik dari liburan kali ini. sebenarnya sudah niat bikin soal kakek tua dari dulu sih, tapi karena perjumpaanku dengan seorang kakek tua setiap waktu sholat dikumandangkan di masjid selama liburan. keinginanku makin besar untuk menuliskan sesuatu tentang kakek ini.
Ia seumuran dengan mbah roko (kakek dari mamah).
80-90 tahunanlah.
Tiap kali melihatnya siapapun pasti akan iba.
ia seorang penarik becak di daerah rumahku. Perumahan Dosen.
Tak Jarang juga aku lihat ia sedang membersihkan pekarangan rumah orang.
Pernah sekali aku membayangkan bagaimana lelahnya jadi di Kakek ini.
jadi, ketika itu aku meminta izin untuk jadi penarik becaknya dan si kakek jadi penumpang.
Ternyata susah lho.
apalagi di Perdos banyak tanjakan. Aku menyerah dan menyerahkan becaknya pada si kakek lagi. Sambil berjalan, kebetulan rumahku sudah dekat, aku mengajaknya bicara sebentar. ia bercerita soal keluarganya dengan semangat dan riang. seolah tanpa beban.
Ya Allah, tapi suatu hari akhirnya aku sempat berbincang banyak dengan si kakek di pelantaran masjid, aku bertanya apa ia merasa menderita hidup seperti itu ?
dengan senyum-tanpa gigi- nya sambil menghisap rokok yang tinggal sesenti itu kakek berkata (yang artinya) :
Saya bersyukur kok bisa hidup seperti ini, masih bisa ke masjid, masih bisa cari pahala. wah, hidup saya lebih dari sempurna
DEG.
aku syok mendengarnya.
entah berapa kali aku mengeluh dalam hidupku. tapi kakek dengan segala kesusahan hidupnya tidak pernah mengeluh.
entah berapa kali aku mengumpat dalam hati akan nasibku, tapi kakek dengan riang menjalani garis nasibnya.
entah berapa kali aku lupa bersyukur pada semua nikmat-nikmat yang ku dapat, tapi kakek. ia tak pernah lupa bersyukur sama Allah..
"Fa biayyi aala i rabbikumaa tukadzibaan"
Bismillah
ReplyDeleteHmm >_< memang ya untuk bisa mensyukuri nikmat, kita harus selalu melihat ke bawah :)
I enjoy, result in I found exactly what I used to be looking for.
ReplyDeleteYou have ended my 4 day lengthy hunt! God Bless you man.
Have a nice day. Bye
Also visit my homepage - www.live-cricket-score.net