Thursday, March 17, 2011

Mencintai dalam hening



----------------------------------------------------------

Karya : seorang ukhti di Buminya Allah

Padamu, bagaimana mencintai dengan indah ?
Inginkah ku bisikkan bagaimana mencintai dengan syahdu ?
Maka, dengarlah.....

Gadis, saat ku jatuh cinta,
Tak akan ku berucap..
tak akan ku berkata..
Namun, ku hanya akan diam..
Saat ku mencintai,
takkan pernah ku menyatakan..
tak akan ku menggoreskan..
yang kulakukan hanyalah diam..

Aku tau, cinta adalah fitrah.. sebuah anugrah tak terperi..
karena cinta adalah kehidupan.. karena rasa itu adalah cahaya
Aku tau, hidup tanpa cinta, bagaikan hidup dalam gelap gulita
namun, saat rasa itu menyapa, hadapilah dengan anggun..
Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi dengan begitu banyak warna..
cinta terkadang membuatmu bahagia, namun tak jarang pula membuatmu menderita
cinta ada kalanya manis bagaikan gula, namun juga mampu memberi pahit yang amat getir
cinta adalah perangkap rasa..
sekali kau salah berlaku maka kau akan terkukung dalam waktu yang lama dalam lingkar derita

Maka gadis, agar kau dapat keluar dari belenggu itu..
dan mampu melaluinya dengan anggun..
Maka mencintailah dalam hening... dalam diam
tak perlu kau lari, tak perlu kau hindari
namun juga jangan kau sikapi dengan berlebihan..
janagn kau umbar rasamu..
jangan kau tumpahkan segala sukamu..

Cobalah merenung sejenak dan pikirkan dengan tenang..
Kita percaya takdir bukan ?
Kita tau dengan sangat jelas..
Dia, Allah.. telah mengatur segalanya dengan begitu rapinya ?
jadi, apa yang kau risaukan ? Biarkan Allah yang mengaturnya
dan yakinlah, ditangan Nya, semua akan baik-baik saja

Cobalah renungkan..
Dia yang kau cinta.. belum tentu atau mungkin tak akan pernah menjadi milikmu..
Dia yang kau puja..
yang kau ingat saat siang..
yang kau tangisi ketika malam..
akankah dia yang telah Allah takdirkan denganmu ?

Gadis, kita tak tau dan tak akan pernah tau hingga saatnya tiba
maka, kuingatkan padamu.. tidakkah kau malu jika semua rasa telah kau umbar ?
Namun ternyata, kelak bukan kau yang ia pilih untuk mendampingi hidupnya ?
Gadis, karena cinta kita begitu agung untuk diumbar..
begitu mulia untuk ditampakkan..
begitu sakral untuk ditumpahkan..

Dan sadarilah gadis, fitrah kita, wanita, adalah pemalu..
Dan kau Indah karena sifat malumu..
Lalu, masihkah kau menawan jika rasa malu itu telah dinafikan ?
Masihkah kau tampak lestari jika malu itu telah kau singkap ?
Duhai gadis, jadikan malu sebagai selendangmu..
Maka tawan hatimu sendiri dalam sangkar keimanan, dalam jeruji kesetiaan..
Ya, kesetiaan padanya yang telah Allah tuliskan namamu dan namanya di Laudzul mahfudz..
jauh sebelum bumi dan langit dicipta..

Maka, cintailah dalam hening
Agar jika memang bukan dia yang ditakdirkan untukmu,
maka cukuplah Allah dan kau yang tau segala rasamu
Agar kesucianmu tetap terjaga
agar keanggunanmu tetap terbias

Maka kuberitahukan kepadamu.. pegang kendali hatimu
jangan kau lepaskan.. Acuhkan semua godaan yang menghampirimu
Cinta bukan untuk kau hancurkan, bukan untuk kau musnahkan
Namun, cinta hanya butuh kau kendalikan, hanya cukup kau arahkan

gadis, yang kau butuhkan hanya waktu, sabar dan percaya
Maka, pegangalah kendali hatimu, alalu arahkan padaNya
dan cintailah dalam diam
dalam hening
itu jauh lebih indah

jauh lebih suci...





(this poem is dedicated for the girls who fall in love)