Dari dulu sudah tahu bahwa tidak ada yang pasti di dunia ini kecuali kematian. Tapi masya Allah, di Bulan Ramadhan ini Allah benar-benar menunjukkan bahwa memang tidak ada yang pasti walaupun manusia sudah berencana sedemikian rupa, kalau menurut gusti Allah tidak baik maka tentu ada saja halangannya.
Suatu malam, saat bulan masih sabit, entah dari mana datangnya rasanya ingin sekali bertemu dengan seseorang di pulau seberang sana. Orang yang benar-benar sibuk hingga mustahil rasanya bisa bertemu tahun ini. Tapi Qadarallah, Allah mengijabah do'a yang tiap malam aku panjatkan, sebuah pesan tentang kemungkinan pertemuan pun sampai. Bahagianya bukan kepalang ya Allah.
Saat semua persiapan bertemu dirasakan sudah matang, (mungkin karena terlalu bahagia, hingga sosok orang itu memenuhi pikiran dan hati, Allah cemburu), semua rencana bertemu gagal. Kemungkinan bertemu secepatnya kembali kandas. Semuanya sudah di planning sama kita kalah dengan yang sudah di planning sama gusti Allah.
Rasanya luar biasa sedih. Mau menangis, tapi malu sama Allah. Tentu saja malu, untuk seseorang yang belum jadi siapa-siapa, lalu menangis karenanya, sebagai hamba Allah yang lemah tentu saja malu. Menangis harusnya hanya karena berdosa atau takut akan azab Allah, bukannya menangisi hal cengeng seperti ini. Aku merasa masih terlalu lemah :'(
Sekali lagi, skenario hidup ini Allah yang atur, tidak ada kebaikan maupun keburukan akan menimpa suatu kaum kecuali atas seizin Allah. Husnudzon selalu. Mungkin saja ini adalah cara Allah menghindarkan diri dari fitnah dan dosa.
Yaa muqollibal quluub, tsabbits qalbi 'alaa diinik.
Ya Rabb, di bulanmu yang penuh berkah ini, tolong kuatkan hati hamba untuk menjauh dari yang bathil dan senantiasa melaksanakan yang haq. Aamiiin.
------------------------
Makassar, 4 Ramadhan. H-7 sebelum pulang.
.:. masih belum bisa kuat ya Allah, maaf karena menangis lagi hari ini .:.
No comments:
Post a Comment