Tuesday, April 1, 2014

Tentang Kehilangan (Sebuah Puisi)

Bismillah, 
Tentang Kehilangan

-Aisyah-

Kepada malam diantara bulan berawan hari ini
Suatu hari mengajarkanku tentang kehilangan
Tanyalah pada pepohonan rimbun di musim gugur, katamu
Tidak ada yang lebih mengerti arti melepaskan daripadanya
Rela kehilangan seluruh tunas, demi musim semi berikutnya
Perhatikanlah kelopak bunga mangga yang berjatuhan, serumu
Tidak ada yang lebih mengerti arti pengorbanan daripadanya
Rela gugur sedikit demi sedikit, demi janji sepetik buah ranum diujungnya
Tengoklah awan mendung yang terlihat sedih diatas sana, pintamu
Tidak ada yang lebih mengerti arti ke-ikhlasan daripadanya
Memang awalnya ia menangis membasahi bumi, deras sekali
Tapi lengkung pelangi, sinar mentari dan senyum rerumputan mengiringi kepergian tangisnya
Purnama memang tidak terlihat malam ini
Tapi kau mengajarkanku tentang arti kehilangan
Tak ubahnya tukang parkir di toko yang sering kita kunjungi
Tak boleh merasa memiliki atau kehilangan
Saat kendaraan yang terparkir diambil oleh si empunya
Terimakasih atas  pelajaran berharganya hari ini,
Selamat jalan, Sosok tegap yang tak pernah lelah membacakan dongeng malam untukku,
Ayah.