Bismillah,
Tentang
Kehilangan
-Aisyah-
Kepada malam
diantara bulan berawan hari ini
Suatu hari
mengajarkanku tentang kehilangan
Tanyalah
pada pepohonan rimbun di musim gugur, katamu
Tidak ada
yang lebih mengerti arti melepaskan daripadanya
Rela
kehilangan seluruh tunas, demi musim semi berikutnya
Perhatikanlah
kelopak bunga mangga yang berjatuhan, serumu
Tidak ada
yang lebih mengerti arti pengorbanan daripadanya
Rela gugur
sedikit demi sedikit, demi janji sepetik buah ranum diujungnya
Tengoklah
awan mendung yang terlihat sedih diatas sana, pintamu
Tidak ada
yang lebih mengerti arti ke-ikhlasan daripadanya
Memang
awalnya ia menangis membasahi bumi, deras sekali
Tapi
lengkung pelangi, sinar mentari dan senyum rerumputan mengiringi kepergian
tangisnya
Purnama memang
tidak terlihat malam ini
Tapi kau
mengajarkanku tentang arti kehilangan
Tak ubahnya
tukang parkir di toko yang sering kita kunjungi
Tak boleh
merasa memiliki atau kehilangan
Saat
kendaraan yang terparkir diambil oleh si empunya
Terimakasih
atas pelajaran berharganya hari ini,
Selamat
jalan, Sosok tegap yang tak pernah lelah membacakan dongeng malam untukku,
Ayah.