Sunday, July 22, 2012

Tiga untuk semua

 
Bismillah,

“This little part of my life called. . . . . REALIZE” (190712)

Thank you Allah, For Everything 
Akhirnya aku sampai pada detik ini. Setelah tarikan nafas yang entah sudah kesekian juta kalinya aku hirup, Setelah erangan berjuta bulir tanah dan rumput yang entah sudah berapa kali terinjak tapak-tapak kaki ku. Ini adalah permulaan hidup yang benar-benar berarti bagiku.

            Akhirnya aku sampai pada detik ini. Detik dimana aku akhirnya sadar. Sadar bahwa setiap hal yang terjadi dan setiap hal yang tidak terjadi padaku semuanya adalah skenario dari penulis skenario dan sutradara terbaik sepanjang masa. Allah azza wa jalla. Alhamdulillah waSyukurillah


           Setelah melewati masa kanak-kanak yang hanya ‘sedikit’ terasa menyenangkan, aku akhirnya sadar, betapa yang diberi oleh Allah itulah yang terbaik. Alhamdulillah wa Syukurillah

Akhirnya aku sadar betapa aku punya seorang Mamah yang luar biasa
Seorang ayah yang mengajari pahit getirnya hidup dan perjuangan
Tiga orang kakak yang mencontohkan kekuatan hati, dan semangat hidup tinggi
Seorang adik yang membuatku merasa menjadi seorang kakak.

            Waktu pertama kali mengenal huruf dan angka, satu hal yang paling aku khawatirkan adalah tidak bisa menjumpai wajah Mamah atau Mas akbar di balik jendela. Tapi, dari situ aku sadar bahwa mereka selalu ada untukku. Alhamdulillah wa Syukurillah

            Saat pertama kali mendengar gemuruh petir dan Guntur di dalam rumah tanpa melihat hujan sedikitpun, yang kulihat hanya hujan di pelupuk mata mamah, aku kecil berjanji akan selalu menemani mamah sampai kapanpun. Walaupun terkadang, sepertinya penyebab hujan itu yaa aku juga.

            Selanjutnya, memasuki masa-masa sekolah dasar, hawa sekelilingku begitu tidak mengenakkan. Aku kecil sepertinya tidak bisa beradaptasi dengan baik, aku kecil sepertinya tidak diterima dengan ramah oleh alam. Tapi dari situ aku sadar, Allah sedang mengajariku tentang kehidupan, tentang penderitaan, tentang tekanan, tentang kepemimpinan, tentang kemandirian, tentang prinsip, tentang pengertian, tentang kesederhanaan bahkan tentang kerja keras. Dan dari situ aku sadar, saat ini aku telah diberi bekal yang cukup oleh Allah untuk menatap dunia. Alhamdulillah wa Syukurillah

            Melenggangkan kaki dari masa kanak-kanak. Aku pun akhirnya merasakan hal yang dirasakan semua anak-anak yang hendak beranjak remaja. Jatuh Cinta. Terlepas dari apakah yang aku lakukan ketika aku jatuh cinta itu benar atau salah, tapi aku sadar. Allah memberiku kesempatan untuk merasakan sebuah perasaan aneh yang seakan meledak-ledak di dada. Allah memperlihatkanku bagaimana seharusnya aku menyikapi semua perasaan seperti itu. Dari situ aku berterimakasih pada Allah karena kelak, aku akan menyikapi perasaanku ini dengan anggun, dibalut dengan ridhoMu ya Allah, untuk siapapun pasangan hidupku kelak. Alhamdulillah wa Syukurillah.

            Bahkan, menjelang ramadhan ini, walaupun kena musibah kecil, ada hikmah di balik musibah itu. Apa ya hikmahnya ? Ssstt.. yang ini biar jadi rahasiaku saja ya ? :)

            Kalau kutuliskan satu persatu kejadian yang penuh hikamh dalam hidupku tentu tidak akan habis tulisan ini sampai tahun depanpun. Aku sadar betapa bahagianya bisa bertemu dengan daun cinta, awan putih, cahayaku, angin lembut, embun, prajurit bintang, mentari, rembulan dan sang langit.. begitu banyak makna dan pelajaran yang kalian berikan padaku. Terimakasih. Walaupun aku baru sadar sekarang, aku harap belum terlambat menyampaikan rasa terimakasihku pada kalian semua.
Terimakasih semuanyaa.. Alhamdulillah wa Syukurillah.

Happy fasting:)
 

5 comments: