Friday, February 24, 2012

Meratapi Langit

Bismillah..



Terlahir tanpa emosi..
membuat ia merasakan mual yang berkepanjangan...
Ingin berekspresi..
Tapi takdir langit tidak mengizinkan..

Terlahir tanpa asa..
membuat tatapannya terlihat kosong. gamang..
Ingin berseru riang..
Tapi takdir langit tidak mengizinkan..

Haaah.. ckckck...
Disini, aku dan pelangi melihatnya dari kejauhan..
di atas sebuah atap menara tinggi..
menengadahkan wajah meratapi langit..

Bertanya..
Untuk Apa ?

::: Prihatin melihat "dia" :::

1 comment:

  1. hey nice entry....
    aku suka gaya bahasanya,,,,walaupun tak tahu pasti maknanya...he
    salam kenal

    ReplyDelete