Friday, October 12, 2012

Wajah rindu

Bismillah,

Aku merindukanmu

 Rindu sepertinya suka sekali datang tanpa permisi saat sesuatu harus menjauh. 
Tak mungkin bisa menghindar dari perpisahan, tak dapat ditunda untuk menyudahi, atau harus ditinggalkan dan meninggalkan. Mau tak mau.

***

Aku ingat hari ini, hari yang sama ketika hening, sunyi dan kelam bekerja sama untuk menghalangi datangnya matahari dalam lingkaran hidupku. Hari yang sama ketika engkau menyadarkanku tentang arti kehilangan sesungguhnya. Hari ini, akhirnya aku bertemu lagi denganmu. Gadis kecil yang sama yang aku temui setahun lalu di taman kota. Kali ini kau memakai gaun renda ungu gelap, kontras dengan kulit putihmu.

Hei, apa kamu memang menyukai warna gelap nan suram itu ?

Tidak. katamu

lalu, seingatku terakhir kali kita bertemu, kau memakai gaun berenda mirip berwarna hitam.

Itu karena dahulu, aku bertanya padamu tentang kehilangan. kali ini aku ingin bertanya lagi padamu. bolehkah ?

Tentu saja, apa yang merisaukan hatimu kali ini gadis kecilku ?

Seperti apa sebenarnya wajah sang rindu itu ?

Hening. Entahlah, aku tidak bisa menceritakan seperti apa rupanya. Karena sejujurnya, aku pun belum pernah melihat paras sang rindu. Maafkan aku.

Bohong ! Bukankah kau selalu merasakan kehadiran rindu ? dalam setiap harimu ? dalam setiap desahan napasmu ? dalam setiap jengkal lamunan mu ? lalu mengapa kau tidak mau memberitahuku tentang rindu ? Tolonglah, aku benar-benar ingin tahu seperti apa wajahnya !


Gadis kecil, maafkan aku. Sungguh, aku sebenarnya ingin sekali menceritakan padamu seperti apa wajah sang rindu. Tapi tentu saja kau tidak akan pernah mengerti sampai kau benar-benar berjumpa dengannya.  
rindu yang aku kenal mungkin saja berbeda dengan rindu yang akan kau jumpai nanti.

Rindu yang hakiki itu akan datang ketika kau benar-benar menginginkanNya, ingin hanya berdua denganNya, ingin Ia mendengarkan apa saja yang kau alami, ingin tidak ada hijab antaramu dan Dia. Ya, rindu yang hakiki adalah rindu padaNya, ingin cepat-cepat bertemu denganNya. dan nantinya, kau akan menulis surat rindu pada Allah, rindu yang sebenar-benarnya rindu


Ya ALLAH, tahukah Engkau bahwa malam ini aku sangat merindukanMu… sangat ingin berbicara denganMu, sangat ingin berdua saja denganMu, sangat ingin Engkau mendengarkan apa saja yang aku alami dibumi milikMu, sangat ingin dimanjakan olehMu, sangat ingin disayangi dengan segenap kasih sayangMu, sangat ingin tidak ada hijab, tidak ada jarak diantara kita, sangat ingin Engkau memaafkan segala kesalahanku dimasa masa yang lalu agar kita bisa bersama hingga ujung napasku, bahkan setelah napasku berpisah dari raga milikku ini…


Ya ALLAH tahukah Engkau bahwa namaMu selalu ku sebut disetiap langkah… bahwa namaMu adalah nama terindah yang pernah ku kenal, bahwa dengan menyebut namaMu hati ku akan kembali tenang, bahwa namaMu mampu membuat segumpal daging merah bernama hati didalam jiwaku bergetar, bahwa namaMu begitu indah bukan hanya ditelinga ku, tapi diseluruh darah yang mengalir sempurna didalam ragaku bahkan berdetak sempurna bak rentakan rampak gendang dijantung hatiku…


Ya ALLAH aku ingin Engkau tahu bahwa aku sangat mencintaiMu melebihi apapun yang disinari oleh matahariMu, aku ingin Engkau tahu bahwa cintaku ini membuatku ingin terus memperbaiki diri agar Engkau tahu bahwa semua yang aku lakukan adalah untuk memperoleh cintaMu karena aku tahu bahwa aku tidak bertepuk sebelah tangan atas cinta ini…


Ya ALLAH kehadiranMu selalu ada dalam setiap helaan napas, tak sehelapun tanpa kehadiranMu, Engkaulah pelepas dahaga jiwa, Engkaulah penghapus rasa lapar jiwa, penyejuk mata, cahaya akal, pengharum batin, Engkaulah penawar racun didalam raga hamba… You are my everything, You are the step I made, You are my daily sunshine.


Ya ALLAH inilah aku yang ingin mencintaiMu melebihi apapun … jangan tinggalkan.
- Surat cinta atas nama rindu-

.::.Mencoba menelaah rindu .::.

6 comments: