Wednesday, December 15, 2010

ternyata aku ini..

selangkah demi selangkah
kutapaki jalan setapak ini
kerikil terasa amat sangat menusuk sang telapak kaki
debu panas membakar tubuh hingga kurasa aku tak mampu lagi berdiri
tangisanku berderai mengiringi langkahku
isakanku terdengar ke seluruh pelosok
rintihanku memecah keheningan
aku bahkan tak punya naungan
tak punya persinggahan
tak punya peraduan
kulihat disekelilingku
aku bagaikan nila setitik dalam pancaran bening susu
hitam , kelam
tak diperhatikan
memang terdengar terlalu naas
tapi inilah yang kurasakan sekarang

namun.. pecutan itu menyentakku
lecutan itu membangunkanku
"bukan hanya kamu yang menderita !"
"lihat aku ! aku menderita karenamu !"
"dasar bodoh ! kau tak melihat aku menangis untukmu !"
"hei.. penderitaanmmu tak sebanding dengan yang kudapat !"
"huh, lemah ! baru begitu saja sudah menangis !"

sentakan-sentakan itu menyadarkanku
ternyata aku ini beruntung
ternyata aku ini bahagia
ternyata banyak yang memperhatikanku
ternyata banyak yang menangis karenaku
ternyata aku hanya seorang yang tak pernah bersyukur
ternyata aku tak bisa mengenal duniaku sendiri
ternyata
ternyata
dan ternyata yang lainnya

2 comments: