Friday, December 17, 2010

Ana Part 4

dengan kesadaran yang tinggal sedikit.. ana melangkahkan kaki nya dengan berat.. ia berusaha tetap tersadar hingga mencapai rumahnya.. tapi, dengan tubuhnya yang lemah, dengan sukses ia terjatuh pingsan di atas trotoar jalan..

-------------------------------------------------------------------------------------
adit merasa ada sesuatu yang aneh pada dirinya hari ini.. ia tak pernah bisa berhenti memandang gadis itu.. gadis yang dengan santainya mendrible bola basket besar itu.. ia berusaha mengingat namanya. Ana. ya.. ana..
Ia mendapati dirinya tersenyum sendiri.
"Hei dit! jaman sekarang makin banyak orang iseng yah" kata selgi
"maksudnya ?" tanya adit bingung..
"tuh.. siang-siang panas gini aja masih ada orang stres yang tiduran di trotoar"
adit menolehkan pandangannya dengan penasaran ke arah yang ditunjuk oleh selgi.. ia berdiri terpaku. dengan gerakan cepat, ia berlari menuju arah itu..
adit mendudukkan ana di pangkuannya.. " hei.. bangun.. kamu kenapa ? heii.. bangun.. " kata adit sambil menepuk-nepuk pipi ana..
Lembut.. pikir adit.. sekali lagi ia mengusap pipi ana.. ia tersenyum..
"woi ! malu-maluin tuh diliatin orang.. mau diapain tuh cewek ? kyaknya gue kenal deh dit" sahut selgi membuyarkan lamunan adit..
" eh.. i.. iya.. dia temen sekelas kita kok gi.. ya udah, bawa ke rumah gue aja.. deket sini kok.. " kata adit gagap dengan muka merah..
" ya udah, sini gue bawain barang-barang lo, lo yang bopong dia ya.. " sambung selgi tak acuh dan mengambil tas dan bola basket adit..
"o..oke.."

adit mengangkat ana di dekapannya.. ana terasa ringan.. ia menatap lekat-lekat wajah ana.. cantik.. katanya dalam hati.. desiran halus kembali datang di dadanya.. ia tersenyum lagi..
"jiah.. si adit malah senyum senyum mulu dari tadi.. cepetan woi !" kata selgi mendapati adit hanya mematung di tempatnya..
"e.. eh.. i.. iya.. " jawab adit seraya berjalan kecil dengan ana dalam dekapannya.. ia sama sekali tak berniat membangunkannya..

-------------------------------------------------------------------------------------

ana merasa dirinya melayang.. ringan..
lalu, entah mengapa, ia meneteskan air matanya..
mungkin karena ia bermimpi bertemu dengan indra lagi karena insiden tadi..
air mata mengalir sejadi-jadinya.

-------------------------------------------------------------------------------------

adit membaringkan ana di tempat tidurnya dengan hati-hati.. degup jantungnya tak beraturan sedari tadi merasakan hembusan napas ana di wajahnya..
seperti biasa, tak ada orang dirumahnya.. hanya dirinya, dan bi inah, pembantunya..
"hhhh.." adit menghela nafas berat.. ia bingung harus berbuat apa sekarang.. akhirnya ia meninggalkan ana di kamarnya sendirian sementara ia mandi..

-------------------------------------------------------------------------------------

perlahan ana membuka matanya.. sayup-sayup terlihat poster michael jacson terpampang di langit-langit.. ana tersentak kaget..
"dimana aku ?" pikir ana.. ketakutan mulai muncul di benak ana.. ia tak mengenali tempat ini.. tapi, rasa penasarannya mengalahkan rasa takutnya. dengan lambat-lambat, ia bangun dari tempat tidur dan mulai menjelajah..
ia melihat-lihat seisi kamar.. disudut kamar ada meja belajar.. ia mendekati meja tersebut.. di meja itu terpampang foto seorang anak kecil yang tersenyum gembira memamerkan giginya yang masih jarang-jarang.. ekspresi anak itu tampak bahagia dengan ibu dan ayahnya disampingnya..
ana terus melangkahkan kaki nya entah kemana.. sampai di sebuah pintu, dan seketika itu pula pintu itu terbuka..
adit muncul dari pintu dengan telannjang dada..
ia bertatapan dengan ana beberapa saat..
ana berdiri mematung di depan adit.. harum tubuh adit tercium dan makin membuat ana terpaku tak bisa berbuat apa-apa.. waktu serasa berhenti diantara mereka berdua
"kyaaaaa... !! apa yg kamu lakukan disini ?!" kata ana memalingkan wajahnya setelah tersadar dari lamunannya dan mundur beberapa langkah..
"aa.. aakuu.. i. ini rumahku kok.." kata adit gelagapan sambil mengambil baju yang ada di dekatnya lalu memakainya..
"tee.. terus, kenapa aku bisa ada di kamar kamu ?" kata ana dengan sedikit nada ketakutan..
"kamu tadi pingsan di jalan.. aku ga mungkin ngebiarin kamu tergeletak disitu gitu aja kan, jadi aku bawa kamu ke rumahku.. " kata adit mencoba bersikap wajar.
"ga apa-apa kan ? " lanjutnya sambil menyentuh kening ana.
ana tersentak kaget " i.. iya.. ga apa-apa"
"ya udah.. kamu pake baju dulu sana !" kata ana memalingkan wajahnya lagi.. agar adit tidak wajahnya yang bersemu..
adit terpaku dan tersenyum kecil. ia sendiri kaget dengan keberaniannya menyentuh kening ana..
"ahaha.. kamu pemalu juga ya.. ya udah.. kamu tunggu disini.. jangan ngacak-ngacakin barang-barangku ya" adit berlalu sambil mengusap kepala ana pelan.. cukup membuat jantung ana serasa mau copot..
"i.. iya.. "

-------------------------------------------------------------------------------------

3 comments: