" Dimana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh..... " (Q.S. An-Nisa : 78)
Kali ini, aku tak akan bersajak ataupun mengalunkan untaian puisi indah.. kali ini aku ingin bercerita..
dari perkataan seorang teman, aku pun berpikir mengenai ini.. ia berkata :" sungguh, aku tak ingin kau celaka ! aku akan mempertaruhkan nyawaku asal kau tak kurang suatu apa".. dalam hati, aku beristighfar..
wahai sahabatku.. ketahuilah engkau, apabila seseorang menghendaki kemudharatan atas dirimu, namun Allah sama sekali tidak mengizinkannya, maka kemudharatan itu tak mungkin sampai kepadamu. dan apabila seseorang menghendaki kebaikan atas dirimu, ketahuilah, jika Allah sama sekali tidak mengizinkannya, maka kebaikan tersebut sama sekali tak akan sampai pada dirimu..
seperti kisah Nabi Ibrahim 'alaihissalam, saat semua orang bahkan keluarga Beliau menghendaki beliau dibakar dalam api yang sangat besar, tentu saja kalau menurut akal kita, pasti dalam api segitu besarnya tubuh kita akan hangus.. namun, karena Allah sama sekali tidak meridhoinya, maka Nabi Ibrahim sama sekali tidak merasakan panas.. beliau malah keluar dari lingkaran api tersebut dalam keadaan menggigil kedinginan.. itu karena Nabi Ibrahim yakin.. beliau beriman sepenuh hati.. sebelum dibakar, beliau berdo'a.. "Hasbunallah wa ni'mal wakiil.. Ni'mal maula wa ni'mannasiir.. Cukuplah Allah pelindungku.. Dia adalah sebaik-baiknya pelindung..." Subhanallah..
dan bayangkan, ketika Nabi Musa 'alaihissalam dan para pengikutnya dikejar oleh bala tentara nya Fir'aun, dan ketika itu mereka berhenti di depan laut merah, maju kehilangan nyawa, lebih-lebih jika mundur. Saat itu, pengikut nabi Musa sudah mulai putus asa. mereka berkata " Sampai disinilah kita !". Namun, dengan iman yang sepenuh hati, Nabi Musa berkata :" Tidak ! Allah tidak akan pernah meninggalkan hambaNya !". maka, seketika itu pula, turunlah wahyu dari Allah azza wa jalla agar Nabi Musa memukulkan tongkat beliau pada laut merah dan selamatlah beliau beserta kaumnya.. Subhanallah..
Oleh karena itu, sahabatku... kalau memang Allah menghendaki kemudharatan atas diriku.. maka, seberapa kuatpun usaha mu untuk menghalangi nya, kemudharatan itu pasti akan tetap datang padaku.. pasti..
Laa tahzan.. Innallaha maa ana..
Jangan bersedih.. sesungguhnya Allah bersama kita
kita ambil contoh, profesi seorang dokter, Allah menghendaki kita sembuh tapi melalui perantara dokter tersebut,
ReplyDeletemanusia mmg memiliki keinginan, tapi Allah juga yg memutuskan, manusia melakukan usaha semaksimal mungkin, tapi ada Allah yg menentukan