tangis ku berderai
entah untuk apa
isak ku tertahan
entah untuk siapa
bulir air mata ku jatuh
entah karena apa
hati ku bak ter iris
entah bagaimana bisa
jangan tanya apa-apa
jangan tanya mengapa
jangan tanya siapa
jangan tanya bagaimana
karena aku pun tak tau apa-apa
Friday, December 31, 2010
Wednesday, December 22, 2010
Episode Angin
kutulis ini.. entah untuk apa..
aku sama sekali tidak tau apa maksudmu dengan itu semua
aku tidak bermaksud menyombongkan diri..
tapi aku bersungguh-sungguh..
aku bukanlah orang yang menginginkan kemudharatan bagi orang lain..
tapi apabila perbuatanku ternyata membawa mudharat bagimu..
aku minta maaf..
aku hanya berbuat sebisaku..
maafkan aku yang membuat hidupmu berantakan
maafkan aku seenaknya mengobrak-abrik rasamu
sekali lagi, itu bukan maksudku..
aku sama sekali tidak tau apa maksudmu dengan itu semua
aku tidak bermaksud menyombongkan diri..
tapi aku bersungguh-sungguh..
aku bukanlah orang yang menginginkan kemudharatan bagi orang lain..
tapi apabila perbuatanku ternyata membawa mudharat bagimu..
aku minta maaf..
aku hanya berbuat sebisaku..
maafkan aku yang membuat hidupmu berantakan
maafkan aku seenaknya mengobrak-abrik rasamu
sekali lagi, itu bukan maksudku..
Friday, December 17, 2010
Ana Part 4
dengan kesadaran yang tinggal sedikit.. ana melangkahkan kaki nya dengan berat.. ia berusaha tetap tersadar hingga mencapai rumahnya.. tapi, dengan tubuhnya yang lemah, dengan sukses ia terjatuh pingsan di atas trotoar jalan..
-------------------------------------------------------------------------------------
adit merasa ada sesuatu yang aneh pada dirinya hari ini.. ia tak pernah bisa berhenti memandang gadis itu.. gadis yang dengan santainya mendrible bola basket besar itu.. ia berusaha mengingat namanya. Ana. ya.. ana..
Ia mendapati dirinya tersenyum sendiri.
"Hei dit! jaman sekarang makin banyak orang iseng yah" kata selgi
"maksudnya ?" tanya adit bingung..
"tuh.. siang-siang panas gini aja masih ada orang stres yang tiduran di trotoar"
adit menolehkan pandangannya dengan penasaran ke arah yang ditunjuk oleh selgi.. ia berdiri terpaku. dengan gerakan cepat, ia berlari menuju arah itu..
adit mendudukkan ana di pangkuannya.. " hei.. bangun.. kamu kenapa ? heii.. bangun.. " kata adit sambil menepuk-nepuk pipi ana..
Lembut.. pikir adit.. sekali lagi ia mengusap pipi ana.. ia tersenyum..
"woi ! malu-maluin tuh diliatin orang.. mau diapain tuh cewek ? kyaknya gue kenal deh dit" sahut selgi membuyarkan lamunan adit..
" eh.. i.. iya.. dia temen sekelas kita kok gi.. ya udah, bawa ke rumah gue aja.. deket sini kok.. " kata adit gagap dengan muka merah..
" ya udah, sini gue bawain barang-barang lo, lo yang bopong dia ya.. " sambung selgi tak acuh dan mengambil tas dan bola basket adit..
"o..oke.."
adit mengangkat ana di dekapannya.. ana terasa ringan.. ia menatap lekat-lekat wajah ana.. cantik.. katanya dalam hati.. desiran halus kembali datang di dadanya.. ia tersenyum lagi..
"jiah.. si adit malah senyum senyum mulu dari tadi.. cepetan woi !" kata selgi mendapati adit hanya mematung di tempatnya..
"e.. eh.. i.. iya.. " jawab adit seraya berjalan kecil dengan ana dalam dekapannya.. ia sama sekali tak berniat membangunkannya..
-------------------------------------------------------------------------------------
ana merasa dirinya melayang.. ringan..
lalu, entah mengapa, ia meneteskan air matanya..
mungkin karena ia bermimpi bertemu dengan indra lagi karena insiden tadi..
air mata mengalir sejadi-jadinya.
-------------------------------------------------------------------------------------
adit membaringkan ana di tempat tidurnya dengan hati-hati.. degup jantungnya tak beraturan sedari tadi merasakan hembusan napas ana di wajahnya..
seperti biasa, tak ada orang dirumahnya.. hanya dirinya, dan bi inah, pembantunya..
"hhhh.." adit menghela nafas berat.. ia bingung harus berbuat apa sekarang.. akhirnya ia meninggalkan ana di kamarnya sendirian sementara ia mandi..
-------------------------------------------------------------------------------------
perlahan ana membuka matanya.. sayup-sayup terlihat poster michael jacson terpampang di langit-langit.. ana tersentak kaget..
"dimana aku ?" pikir ana.. ketakutan mulai muncul di benak ana.. ia tak mengenali tempat ini.. tapi, rasa penasarannya mengalahkan rasa takutnya. dengan lambat-lambat, ia bangun dari tempat tidur dan mulai menjelajah..
ia melihat-lihat seisi kamar.. disudut kamar ada meja belajar.. ia mendekati meja tersebut.. di meja itu terpampang foto seorang anak kecil yang tersenyum gembira memamerkan giginya yang masih jarang-jarang.. ekspresi anak itu tampak bahagia dengan ibu dan ayahnya disampingnya..
ana terus melangkahkan kaki nya entah kemana.. sampai di sebuah pintu, dan seketika itu pula pintu itu terbuka..
adit muncul dari pintu dengan telannjang dada..
ia bertatapan dengan ana beberapa saat..
ana berdiri mematung di depan adit.. harum tubuh adit tercium dan makin membuat ana terpaku tak bisa berbuat apa-apa.. waktu serasa berhenti diantara mereka berdua
"kyaaaaa... !! apa yg kamu lakukan disini ?!" kata ana memalingkan wajahnya setelah tersadar dari lamunannya dan mundur beberapa langkah..
"aa.. aakuu.. i. ini rumahku kok.." kata adit gelagapan sambil mengambil baju yang ada di dekatnya lalu memakainya..
"tee.. terus, kenapa aku bisa ada di kamar kamu ?" kata ana dengan sedikit nada ketakutan..
"kamu tadi pingsan di jalan.. aku ga mungkin ngebiarin kamu tergeletak disitu gitu aja kan, jadi aku bawa kamu ke rumahku.. " kata adit mencoba bersikap wajar.
"ga apa-apa kan ? " lanjutnya sambil menyentuh kening ana.
ana tersentak kaget " i.. iya.. ga apa-apa"
"ya udah.. kamu pake baju dulu sana !" kata ana memalingkan wajahnya lagi.. agar adit tidak wajahnya yang bersemu..
adit terpaku dan tersenyum kecil. ia sendiri kaget dengan keberaniannya menyentuh kening ana..
"ahaha.. kamu pemalu juga ya.. ya udah.. kamu tunggu disini.. jangan ngacak-ngacakin barang-barangku ya" adit berlalu sambil mengusap kepala ana pelan.. cukup membuat jantung ana serasa mau copot..
"i.. iya.. "
-------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------
adit merasa ada sesuatu yang aneh pada dirinya hari ini.. ia tak pernah bisa berhenti memandang gadis itu.. gadis yang dengan santainya mendrible bola basket besar itu.. ia berusaha mengingat namanya. Ana. ya.. ana..
Ia mendapati dirinya tersenyum sendiri.
"Hei dit! jaman sekarang makin banyak orang iseng yah" kata selgi
"maksudnya ?" tanya adit bingung..
"tuh.. siang-siang panas gini aja masih ada orang stres yang tiduran di trotoar"
adit menolehkan pandangannya dengan penasaran ke arah yang ditunjuk oleh selgi.. ia berdiri terpaku. dengan gerakan cepat, ia berlari menuju arah itu..
adit mendudukkan ana di pangkuannya.. " hei.. bangun.. kamu kenapa ? heii.. bangun.. " kata adit sambil menepuk-nepuk pipi ana..
Lembut.. pikir adit.. sekali lagi ia mengusap pipi ana.. ia tersenyum..
"woi ! malu-maluin tuh diliatin orang.. mau diapain tuh cewek ? kyaknya gue kenal deh dit" sahut selgi membuyarkan lamunan adit..
" eh.. i.. iya.. dia temen sekelas kita kok gi.. ya udah, bawa ke rumah gue aja.. deket sini kok.. " kata adit gagap dengan muka merah..
" ya udah, sini gue bawain barang-barang lo, lo yang bopong dia ya.. " sambung selgi tak acuh dan mengambil tas dan bola basket adit..
"o..oke.."
adit mengangkat ana di dekapannya.. ana terasa ringan.. ia menatap lekat-lekat wajah ana.. cantik.. katanya dalam hati.. desiran halus kembali datang di dadanya.. ia tersenyum lagi..
"jiah.. si adit malah senyum senyum mulu dari tadi.. cepetan woi !" kata selgi mendapati adit hanya mematung di tempatnya..
"e.. eh.. i.. iya.. " jawab adit seraya berjalan kecil dengan ana dalam dekapannya.. ia sama sekali tak berniat membangunkannya..
-------------------------------------------------------------------------------------
ana merasa dirinya melayang.. ringan..
lalu, entah mengapa, ia meneteskan air matanya..
mungkin karena ia bermimpi bertemu dengan indra lagi karena insiden tadi..
air mata mengalir sejadi-jadinya.
-------------------------------------------------------------------------------------
adit membaringkan ana di tempat tidurnya dengan hati-hati.. degup jantungnya tak beraturan sedari tadi merasakan hembusan napas ana di wajahnya..
seperti biasa, tak ada orang dirumahnya.. hanya dirinya, dan bi inah, pembantunya..
"hhhh.." adit menghela nafas berat.. ia bingung harus berbuat apa sekarang.. akhirnya ia meninggalkan ana di kamarnya sendirian sementara ia mandi..
-------------------------------------------------------------------------------------
perlahan ana membuka matanya.. sayup-sayup terlihat poster michael jacson terpampang di langit-langit.. ana tersentak kaget..
"dimana aku ?" pikir ana.. ketakutan mulai muncul di benak ana.. ia tak mengenali tempat ini.. tapi, rasa penasarannya mengalahkan rasa takutnya. dengan lambat-lambat, ia bangun dari tempat tidur dan mulai menjelajah..
ia melihat-lihat seisi kamar.. disudut kamar ada meja belajar.. ia mendekati meja tersebut.. di meja itu terpampang foto seorang anak kecil yang tersenyum gembira memamerkan giginya yang masih jarang-jarang.. ekspresi anak itu tampak bahagia dengan ibu dan ayahnya disampingnya..
ana terus melangkahkan kaki nya entah kemana.. sampai di sebuah pintu, dan seketika itu pula pintu itu terbuka..
adit muncul dari pintu dengan telannjang dada..
ia bertatapan dengan ana beberapa saat..
ana berdiri mematung di depan adit.. harum tubuh adit tercium dan makin membuat ana terpaku tak bisa berbuat apa-apa.. waktu serasa berhenti diantara mereka berdua
"kyaaaaa... !! apa yg kamu lakukan disini ?!" kata ana memalingkan wajahnya setelah tersadar dari lamunannya dan mundur beberapa langkah..
"aa.. aakuu.. i. ini rumahku kok.." kata adit gelagapan sambil mengambil baju yang ada di dekatnya lalu memakainya..
"tee.. terus, kenapa aku bisa ada di kamar kamu ?" kata ana dengan sedikit nada ketakutan..
"kamu tadi pingsan di jalan.. aku ga mungkin ngebiarin kamu tergeletak disitu gitu aja kan, jadi aku bawa kamu ke rumahku.. " kata adit mencoba bersikap wajar.
"ga apa-apa kan ? " lanjutnya sambil menyentuh kening ana.
ana tersentak kaget " i.. iya.. ga apa-apa"
"ya udah.. kamu pake baju dulu sana !" kata ana memalingkan wajahnya lagi.. agar adit tidak wajahnya yang bersemu..
adit terpaku dan tersenyum kecil. ia sendiri kaget dengan keberaniannya menyentuh kening ana..
"ahaha.. kamu pemalu juga ya.. ya udah.. kamu tunggu disini.. jangan ngacak-ngacakin barang-barangku ya" adit berlalu sambil mengusap kepala ana pelan.. cukup membuat jantung ana serasa mau copot..
"i.. iya.. "
-------------------------------------------------------------------------------------
tentang takdir..
" Dimana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kokoh..... " (Q.S. An-Nisa : 78)
Kali ini, aku tak akan bersajak ataupun mengalunkan untaian puisi indah.. kali ini aku ingin bercerita..
dari perkataan seorang teman, aku pun berpikir mengenai ini.. ia berkata :" sungguh, aku tak ingin kau celaka ! aku akan mempertaruhkan nyawaku asal kau tak kurang suatu apa".. dalam hati, aku beristighfar..
wahai sahabatku.. ketahuilah engkau, apabila seseorang menghendaki kemudharatan atas dirimu, namun Allah sama sekali tidak mengizinkannya, maka kemudharatan itu tak mungkin sampai kepadamu. dan apabila seseorang menghendaki kebaikan atas dirimu, ketahuilah, jika Allah sama sekali tidak mengizinkannya, maka kebaikan tersebut sama sekali tak akan sampai pada dirimu..
seperti kisah Nabi Ibrahim 'alaihissalam, saat semua orang bahkan keluarga Beliau menghendaki beliau dibakar dalam api yang sangat besar, tentu saja kalau menurut akal kita, pasti dalam api segitu besarnya tubuh kita akan hangus.. namun, karena Allah sama sekali tidak meridhoinya, maka Nabi Ibrahim sama sekali tidak merasakan panas.. beliau malah keluar dari lingkaran api tersebut dalam keadaan menggigil kedinginan.. itu karena Nabi Ibrahim yakin.. beliau beriman sepenuh hati.. sebelum dibakar, beliau berdo'a.. "Hasbunallah wa ni'mal wakiil.. Ni'mal maula wa ni'mannasiir.. Cukuplah Allah pelindungku.. Dia adalah sebaik-baiknya pelindung..." Subhanallah..
dan bayangkan, ketika Nabi Musa 'alaihissalam dan para pengikutnya dikejar oleh bala tentara nya Fir'aun, dan ketika itu mereka berhenti di depan laut merah, maju kehilangan nyawa, lebih-lebih jika mundur. Saat itu, pengikut nabi Musa sudah mulai putus asa. mereka berkata " Sampai disinilah kita !". Namun, dengan iman yang sepenuh hati, Nabi Musa berkata :" Tidak ! Allah tidak akan pernah meninggalkan hambaNya !". maka, seketika itu pula, turunlah wahyu dari Allah azza wa jalla agar Nabi Musa memukulkan tongkat beliau pada laut merah dan selamatlah beliau beserta kaumnya.. Subhanallah..
Oleh karena itu, sahabatku... kalau memang Allah menghendaki kemudharatan atas diriku.. maka, seberapa kuatpun usaha mu untuk menghalangi nya, kemudharatan itu pasti akan tetap datang padaku.. pasti..
Laa tahzan.. Innallaha maa ana..
Jangan bersedih.. sesungguhnya Allah bersama kita
Kali ini, aku tak akan bersajak ataupun mengalunkan untaian puisi indah.. kali ini aku ingin bercerita..
dari perkataan seorang teman, aku pun berpikir mengenai ini.. ia berkata :" sungguh, aku tak ingin kau celaka ! aku akan mempertaruhkan nyawaku asal kau tak kurang suatu apa".. dalam hati, aku beristighfar..
wahai sahabatku.. ketahuilah engkau, apabila seseorang menghendaki kemudharatan atas dirimu, namun Allah sama sekali tidak mengizinkannya, maka kemudharatan itu tak mungkin sampai kepadamu. dan apabila seseorang menghendaki kebaikan atas dirimu, ketahuilah, jika Allah sama sekali tidak mengizinkannya, maka kebaikan tersebut sama sekali tak akan sampai pada dirimu..
seperti kisah Nabi Ibrahim 'alaihissalam, saat semua orang bahkan keluarga Beliau menghendaki beliau dibakar dalam api yang sangat besar, tentu saja kalau menurut akal kita, pasti dalam api segitu besarnya tubuh kita akan hangus.. namun, karena Allah sama sekali tidak meridhoinya, maka Nabi Ibrahim sama sekali tidak merasakan panas.. beliau malah keluar dari lingkaran api tersebut dalam keadaan menggigil kedinginan.. itu karena Nabi Ibrahim yakin.. beliau beriman sepenuh hati.. sebelum dibakar, beliau berdo'a.. "Hasbunallah wa ni'mal wakiil.. Ni'mal maula wa ni'mannasiir.. Cukuplah Allah pelindungku.. Dia adalah sebaik-baiknya pelindung..." Subhanallah..
dan bayangkan, ketika Nabi Musa 'alaihissalam dan para pengikutnya dikejar oleh bala tentara nya Fir'aun, dan ketika itu mereka berhenti di depan laut merah, maju kehilangan nyawa, lebih-lebih jika mundur. Saat itu, pengikut nabi Musa sudah mulai putus asa. mereka berkata " Sampai disinilah kita !". Namun, dengan iman yang sepenuh hati, Nabi Musa berkata :" Tidak ! Allah tidak akan pernah meninggalkan hambaNya !". maka, seketika itu pula, turunlah wahyu dari Allah azza wa jalla agar Nabi Musa memukulkan tongkat beliau pada laut merah dan selamatlah beliau beserta kaumnya.. Subhanallah..
Oleh karena itu, sahabatku... kalau memang Allah menghendaki kemudharatan atas diriku.. maka, seberapa kuatpun usaha mu untuk menghalangi nya, kemudharatan itu pasti akan tetap datang padaku.. pasti..
Laa tahzan.. Innallaha maa ana..
Jangan bersedih.. sesungguhnya Allah bersama kita
Wednesday, December 15, 2010
ternyata aku ini..
selangkah demi selangkah
kutapaki jalan setapak ini
kerikil terasa amat sangat menusuk sang telapak kaki
debu panas membakar tubuh hingga kurasa aku tak mampu lagi berdiri
tangisanku berderai mengiringi langkahku
isakanku terdengar ke seluruh pelosok
rintihanku memecah keheningan
aku bahkan tak punya naungan
tak punya persinggahan
tak punya peraduan
kulihat disekelilingku
aku bagaikan nila setitik dalam pancaran bening susu
hitam , kelam
tak diperhatikan
memang terdengar terlalu naas
tapi inilah yang kurasakan sekarang
namun.. pecutan itu menyentakku
lecutan itu membangunkanku
"bukan hanya kamu yang menderita !"
"lihat aku ! aku menderita karenamu !"
"dasar bodoh ! kau tak melihat aku menangis untukmu !"
"hei.. penderitaanmmu tak sebanding dengan yang kudapat !"
"huh, lemah ! baru begitu saja sudah menangis !"
sentakan-sentakan itu menyadarkanku
ternyata aku ini beruntung
ternyata aku ini bahagia
ternyata banyak yang memperhatikanku
ternyata banyak yang menangis karenaku
ternyata aku hanya seorang yang tak pernah bersyukur
ternyata aku tak bisa mengenal duniaku sendiri
ternyata
ternyata
dan ternyata yang lainnya
kutapaki jalan setapak ini
kerikil terasa amat sangat menusuk sang telapak kaki
debu panas membakar tubuh hingga kurasa aku tak mampu lagi berdiri
tangisanku berderai mengiringi langkahku
isakanku terdengar ke seluruh pelosok
rintihanku memecah keheningan
aku bahkan tak punya naungan
tak punya persinggahan
tak punya peraduan
kulihat disekelilingku
aku bagaikan nila setitik dalam pancaran bening susu
hitam , kelam
tak diperhatikan
memang terdengar terlalu naas
tapi inilah yang kurasakan sekarang
namun.. pecutan itu menyentakku
lecutan itu membangunkanku
"bukan hanya kamu yang menderita !"
"lihat aku ! aku menderita karenamu !"
"dasar bodoh ! kau tak melihat aku menangis untukmu !"
"hei.. penderitaanmmu tak sebanding dengan yang kudapat !"
"huh, lemah ! baru begitu saja sudah menangis !"
sentakan-sentakan itu menyadarkanku
ternyata aku ini beruntung
ternyata aku ini bahagia
ternyata banyak yang memperhatikanku
ternyata banyak yang menangis karenaku
ternyata aku hanya seorang yang tak pernah bersyukur
ternyata aku tak bisa mengenal duniaku sendiri
ternyata
ternyata
dan ternyata yang lainnya
Wednesday, December 1, 2010
more than a friends
You got me counting the seconds
It happens every time
I'm waiting for the moment
we can sit down and talk for a while
And every time that you're near me
my heart is running away
How can I tell you when words don't come easy
and there is so much I'm trying to say
I wanna know that love will surround us
and you'll share it with me every day
Tell me you'll care for me now and forever
I'll give anything to hear you say
that I'm more than a friend
I'm gonna try in the future
not to live in the past
I guess that I was a dreamer
if I thought it could ever last
But every time that I see you
you bring me out in the sun
How can I hide it when we are together
I just know that you're the only one
I wanna know...
I wanna make you see
everything you are to me
Try to understand
I wonder if you can
The love I have for you
will always be true
It happens every time
I'm waiting for the moment
we can sit down and talk for a while
And every time that you're near me
my heart is running away
How can I tell you when words don't come easy
and there is so much I'm trying to say
I wanna know that love will surround us
and you'll share it with me every day
Tell me you'll care for me now and forever
I'll give anything to hear you say
that I'm more than a friend
I'm gonna try in the future
not to live in the past
I guess that I was a dreamer
if I thought it could ever last
But every time that I see you
you bring me out in the sun
How can I hide it when we are together
I just know that you're the only one
I wanna know...
I wanna make you see
everything you are to me
Try to understand
I wonder if you can
The love I have for you
will always be true
Fall Again...
this song was brought by robin thicke.. i've falling love with this song since the first time i hear it.. maybe, this song is what my heart wanna said.. :P
Feels like a fire burns in my heart every single moment that we spend apart
I need you around for every day to start
I haven't left you alone
Something about you it's there in your eyes, everything i'm looking for I seem to find
All this time away is killing me inside I need your love in my life
I wanna spend time till it ends
I wanna fall with you again like we did when we first met
I wanna fall with you again..
Fought in a battle, nobody won left ourselves a mountain to be overcome
You can't turn away the past is said and done
I need us to carry on
I wanna spend time till it ends
I wanna fall with you again like we did when we first met
I wanna fall with you again..
You try everything, you never thought would work before
When you live for your love n you've given your all you can always give him some more
Baby, nothing means anything unless your here to share with me
I can break, I can live, I can die in my sleep cause your always there in my dreams
I wanna spend time till it ends
I wanna fall with you again like we did when we first met
I wanna fall with you again.
Feels like a fire burns in my heart every single moment that we spend apart
I need you around for every day to start
I haven't left you alone
Something about you it's there in your eyes, everything i'm looking for I seem to find
All this time away is killing me inside I need your love in my life
I wanna spend time till it ends
I wanna fall with you again like we did when we first met
I wanna fall with you again..
Fought in a battle, nobody won left ourselves a mountain to be overcome
You can't turn away the past is said and done
I need us to carry on
I wanna spend time till it ends
I wanna fall with you again like we did when we first met
I wanna fall with you again..
You try everything, you never thought would work before
When you live for your love n you've given your all you can always give him some more
Baby, nothing means anything unless your here to share with me
I can break, I can live, I can die in my sleep cause your always there in my dreams
I wanna spend time till it ends
I wanna fall with you again like we did when we first met
I wanna fall with you again.
Thursday, June 17, 2010
Ana Part 3
"huuuh... dasar weker sial !" gerutu ana sambil melemparkan bantal ke arah jam wekernya. Harusnya jam itu membangunkannya setengah jam yang lalu. tanpa sempat mandi, ana mengganti baju tidurnya dengan celana olahraga dan baju hijau miliknya. lima belas menit lagi ia harus sudah tiba di sekolah. Ana berjalan terburu-buru ke ruang tamunya sambil mengenakan jilbab kesayangannya.
"ya ampun ana, kamu kok buru-buru banget ? mau kemana ? ini kan hari minggu biasanya kamu bangunnya nanti kalo film kartun udah mulai." kata mama melihat ana mengikat tali sepatunya dengan cepat.
"hari ini kan ada latihan basket ma, aku berangkat dulu ya. Assalamu'alaikum " ana menyalami mamanya dan segera melesat pergi.
"Ana, tunggu.. kamu sarapan dulu... !" teriak mama. Ana sudah berlari jauh ke arah jalan.
-------------------------------------------------------------------------------------
"fiuh.. tepat waktu " kata ana dalam hati sambil tersenyum melihat orang itu sudah ada disana dengan pakaian olahraga yang membuatnya terlihat makin keren dimata ana. Orang yang membuatnya rela meninggalkan kartun kesukaannya. ia juga melihat ada beberapa orang yang ia kenal. Ia melihat teman sekelasnya, yulia kusumawardani, devi puspitasari, dan beberapa dari kelas lain. pelatih memperkenalkan dirinya sebagai guru bahasa indonesia di SMP kachak itu. Ana merasa pernah melihat pelatih itu disuatu tempat, tapi ia tak terlalu memikirkannya.
Pemanasan pun dimulai, mereka brlari keliling lapangan basket 5 putaran. Memang lapangan itu tidak sebesar lapangan basket di SD nya dulu, namun berlari tepat di belakang adit membuat jantung ana berdebar tak keruan. berkali-kali ana menahan nafasnya saat adit menoleh ke belakang. latihan pun dimulai, kali ini pelatih menyuruh mereka untuk memperlihatkan kebolehan mereka dalam men-dribble bola.
"kamu !" katanya sambil menunjuk seorang anak laki-laki berpakaian basket merah yang lumayan ngejreng. Orang yang ditunjuk langsung mengambil bola basket yang tergeletak disamping lapangan.
pelatih pun berkata lagi "Indra, kamu juga main " katanya sambil menunjuk ke arah ana. Ana bingung sekaligus kaget mmendengar nama itu, ia menoleh ke belakang, siapa tau orang lain yang dimaksudkan pelatih itu. tapi dibelakangnya hanya ada diana dan arini.
"saya pak ?" tanya ana bingung.
"iya kamu, siapa lagi. cepat turun " sahut pak dedi, pelatih mereka
"i..iya pak.. " kata ana
Ana pun men-dribble bola bersama dengan cowok berbaju merah itu dengan gugup. Ia tak pernah suka dilihat oleh banyak orang, apalagi oleh adit. ia takut melakukan kesalahan didepannya. Dengan lincah ana mendribble bolanya, ia sampai lebih dulu dibanding cowok berbaju merah itu, mungkin karena ia pernah diajari basket oleh indra saat mereka masih kecil.
Tiba-tiba ana teringat sesuatu. Indra. Pelatih tadi menyebutnya dengan nama itu, akhirnya ia ingat dimana ia pernah bertemu dengan pelatih. pelatih adalah Om nya Indra. seketika tubuh ana lemas. Ia sama sekali tidak ingin mengingat indra lagi.
Latihan pertama mereka berjalan dengan lumayan seru, terutama untuk ana. Ia bersyukur
bisa melihat adit bermain basket. Ia lagi-lagi terlihat amat mengesankan dimata ana. Ana tak bisa melepaskan arah pandangannya dari pria itu. Tak terasa, latihan pun usai. di tengah perjalanan pulangnya ana baru sadar, perutnya perih sekali. Ia ingat kalau ia belum sarapan tadi pagi.
---- besok ku lanjutin ya ----
ga kuat di depan komputer lama-lama...
T^T
"ya ampun ana, kamu kok buru-buru banget ? mau kemana ? ini kan hari minggu biasanya kamu bangunnya nanti kalo film kartun udah mulai." kata mama melihat ana mengikat tali sepatunya dengan cepat.
"hari ini kan ada latihan basket ma, aku berangkat dulu ya. Assalamu'alaikum " ana menyalami mamanya dan segera melesat pergi.
"Ana, tunggu.. kamu sarapan dulu... !" teriak mama. Ana sudah berlari jauh ke arah jalan.
-------------------------------------------------------------------------------------
"fiuh.. tepat waktu " kata ana dalam hati sambil tersenyum melihat orang itu sudah ada disana dengan pakaian olahraga yang membuatnya terlihat makin keren dimata ana. Orang yang membuatnya rela meninggalkan kartun kesukaannya. ia juga melihat ada beberapa orang yang ia kenal. Ia melihat teman sekelasnya, yulia kusumawardani, devi puspitasari, dan beberapa dari kelas lain. pelatih memperkenalkan dirinya sebagai guru bahasa indonesia di SMP kachak itu. Ana merasa pernah melihat pelatih itu disuatu tempat, tapi ia tak terlalu memikirkannya.
Pemanasan pun dimulai, mereka brlari keliling lapangan basket 5 putaran. Memang lapangan itu tidak sebesar lapangan basket di SD nya dulu, namun berlari tepat di belakang adit membuat jantung ana berdebar tak keruan. berkali-kali ana menahan nafasnya saat adit menoleh ke belakang. latihan pun dimulai, kali ini pelatih menyuruh mereka untuk memperlihatkan kebolehan mereka dalam men-dribble bola.
"kamu !" katanya sambil menunjuk seorang anak laki-laki berpakaian basket merah yang lumayan ngejreng. Orang yang ditunjuk langsung mengambil bola basket yang tergeletak disamping lapangan.
pelatih pun berkata lagi "Indra, kamu juga main " katanya sambil menunjuk ke arah ana. Ana bingung sekaligus kaget mmendengar nama itu, ia menoleh ke belakang, siapa tau orang lain yang dimaksudkan pelatih itu. tapi dibelakangnya hanya ada diana dan arini.
"saya pak ?" tanya ana bingung.
"iya kamu, siapa lagi. cepat turun " sahut pak dedi, pelatih mereka
"i..iya pak.. " kata ana
Ana pun men-dribble bola bersama dengan cowok berbaju merah itu dengan gugup. Ia tak pernah suka dilihat oleh banyak orang, apalagi oleh adit. ia takut melakukan kesalahan didepannya. Dengan lincah ana mendribble bolanya, ia sampai lebih dulu dibanding cowok berbaju merah itu, mungkin karena ia pernah diajari basket oleh indra saat mereka masih kecil.
Tiba-tiba ana teringat sesuatu. Indra. Pelatih tadi menyebutnya dengan nama itu, akhirnya ia ingat dimana ia pernah bertemu dengan pelatih. pelatih adalah Om nya Indra. seketika tubuh ana lemas. Ia sama sekali tidak ingin mengingat indra lagi.
Latihan pertama mereka berjalan dengan lumayan seru, terutama untuk ana. Ia bersyukur
bisa melihat adit bermain basket. Ia lagi-lagi terlihat amat mengesankan dimata ana. Ana tak bisa melepaskan arah pandangannya dari pria itu. Tak terasa, latihan pun usai. di tengah perjalanan pulangnya ana baru sadar, perutnya perih sekali. Ia ingat kalau ia belum sarapan tadi pagi.
---- besok ku lanjutin ya ----
ga kuat di depan komputer lama-lama...
T^T
Monday, June 14, 2010
Ana Part 2
nafasnya memburu... ia berharap segera menemukan pintu keluar..
jujur, ia amat sangat takut pada kegelapan dan ini adalah kegelapan yang amat sangat menakutkan.. ia sudah hampir putus asa..
"riiiinggg... riiiingg... riiiinggg...."
ana terlonjak kaget.. ia merasakan nafasnya masih tersengal.. sepertinya ia diselamatkan lagi dari mimpi buruknya.. jam weker kesayangannya sudah ia anggap sebagai pahlawan setiap pagi.. entah apa lagi yang menanti di mimpinya jika jam itu tidak berbunyi... Ana melirik ke arah jamnya, pukul 5.00 , sepertinya ia harus memulai rutinitasnya lagi hari ini.
Ana menggeliat sejenak untuk meregangkan otot-ototnya yang tegang. ia baru teringat kalau hari ini adalah hari pertama penerimaan siswa baru di smp barunya.
"sepertinya akan membosankan" batin ana dalam hati.
Ana beranjak ke kamar mandi dan menghilangkan penat nya dengan berwudhu, ia harus bersiap memasang senyum termanisnya untuk bundanya tercinta. Kematian Ayah pasti cukup membuat bunda tertekan, ana tak mau membuat bunda lebih tertekan lagi.
setelah siap dengan setelan baju putih dan rok panjang kotak-kotak biru lengkap dengan jilbab modis yang terpasang manis dikepalanya, ia keluar dari kamarnya menuju ruang makan.
"Pagi ana sayang. wah, anak bunda sudah smp sekarang. makin besar makin cantik deh" sapa bunda melihatku dengan seragam smp kachak baruku.
"Pagi bunda, ah, bunda bisa aja" jawabku dengan senyum malu-malu dan segera duduk di kursi samping bunda.
"Ya udah, kamu makan dulu baru berangkat. Pak Wasimin sudah nunggu tuh diluar" kata bunda seraya mengambilkan nasi goreng kesukaan ana ke piringnya.
"oke bunda.."
------------------------------------------------------------------------------------
setibanya di sekolah barunya ini, Ana tak membuka mulut sekalipun. Ia bungkam karena memang tidak ada yang bisa diajaknya bicara. Ia tak mengenal siapapun disana. Keputusan Bunda untuk pindah dari Malang ke Bogor memang dirasakannya cukup tepat, sehari setelah ia bertemu Indra, sahabat kecilnya yang 4 tahun lebih tua darinya. Ana amat membenci Indra karena ia pergi meninggalkannya justru disaat ana sangat membutuhkannya. saat ana tak mampu lagi menahan beban psikologis akibat pertengkaran ayah bundanya. dan saat Indra datang kembali, ana memutuskan untuk setuju pada ajakan bunda untuk pindah.
Acara penyambutan siswa baru berlangsung seperti yang ana perkirakan. Membosankan. Sekolahnya ini termasuk sekolah unggulan, bangunan sekolahnya bertingkat tiga. satu tingkat untuk satu angkatan dan malangnya siswa baru berada di tingkat paling atas. Ruang guru, kantin, perpustakaan dan labolatorium berada di bangunan terpisah.
"hoahm..." ana menguap lebar karena bosan menunggu namanya disebut pada saat pembagian kelas.
"ini akan amat sangat membosankan" pikir ana
"KELAS 7.B.. Akbar Risyad, Asriyani Eka, ..................., Anandira Fitri,...." Ana mendengar namanya disebut dan langsung beranjak dari tempatnya menuju ruangan 7.B.
tulisan "GUGUS OSIRIS" terpampang dipintu masuk kelas baru yang akan ditempati ana selama satu tahun ini. Ana melihatnya acuh tak acuh. Ia bersiap masuk ke dalam kelas dengan senyum yang amat ia paksakan dan keringat yang mulai mengisi wajahnya karena lelah menaiki tangga. Disana sudah ada sekitar 20 orang dan begitu memasuki ruangan, ana langsung disuruh memperkenalkan diri oleh seorang kakak yang lumayan tampan yang ana yakin pasti kakak gugusnya. Ana sadar bahwa ialah yang terakhir masuk kelas.
Ana berdiri kikuk di depan kelas. Ia paling tidak suka menjadi pusat perhatian banyak orang seperti ini.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.. saya Anandira Fitri, teman-teman bisa memanggil saya Ana. Saya dari SDIT Ar-Rahmah Malang. Rumah saya di Jalan Radar no.89. Salam Kenal" kata ana sedikit terbata-bata.
"Baiklah ana," kata kakak yang tampan yang ana tahu namanya adalah Fikri."Silahkan duduk ditempat kosong disamping Aditya." lanjutnya.
"iya kak." kata ana.
Desiran halus aneh tiba-tiba berhembus lembut didada ana ketika pandangannya tertuju pada orang yang tadi ditunjuk oleh kak Fikri. Seorang anak laki-laki yang cakep dengan senyum yang amat manis terpampang di bibirnya. Ana segera menunduk karena merasakan wajahnya memerah dan degup jantungnya berirama aneh. Ia segera melangkahkan kakinya dengan hati-hati dan duduk tepat disamping anak laki-laki tampan bernama aditya itu.
"Hei... kenalin." ana menoleh mendengar suara disampingnya.
"Aditya Dilan, panggil aja Adit" kata adit dengan senyum manis sambil menjulurkan tangannya pada ana.
"umn.. a.. ana" jawab ana gugup menbalas jabatan tangan adit.. Ia menatap Adit lekat-lekat. Ia baru menyadari bahwa cowok dihadapannya itu terlihat lebih tampan dari dekat. Ana merasakan debar jantungnya makin tak beraturan.. Ia segera melepaskan tangannya yg terasa dingin dari tangan adit yang terasa hangat.
"gugup ya? tenang aja. klo baru pertama masuk sekolah emang gitu" kata adit salah mengartikan kegugupan ana.
ana hanya mengangguk.. hari itu ana lebih banyak tersenyum dari biasanya.
Ana menyadari bahwa sepertinya hidupnnya akan berubah.. karena ia baru saja menemukan cinta pertama yang akan mengisi hari-harinya
jujur, ia amat sangat takut pada kegelapan dan ini adalah kegelapan yang amat sangat menakutkan.. ia sudah hampir putus asa..
"riiiinggg... riiiingg... riiiinggg...."
ana terlonjak kaget.. ia merasakan nafasnya masih tersengal.. sepertinya ia diselamatkan lagi dari mimpi buruknya.. jam weker kesayangannya sudah ia anggap sebagai pahlawan setiap pagi.. entah apa lagi yang menanti di mimpinya jika jam itu tidak berbunyi... Ana melirik ke arah jamnya, pukul 5.00 , sepertinya ia harus memulai rutinitasnya lagi hari ini.
Ana menggeliat sejenak untuk meregangkan otot-ototnya yang tegang. ia baru teringat kalau hari ini adalah hari pertama penerimaan siswa baru di smp barunya.
"sepertinya akan membosankan" batin ana dalam hati.
Ana beranjak ke kamar mandi dan menghilangkan penat nya dengan berwudhu, ia harus bersiap memasang senyum termanisnya untuk bundanya tercinta. Kematian Ayah pasti cukup membuat bunda tertekan, ana tak mau membuat bunda lebih tertekan lagi.
setelah siap dengan setelan baju putih dan rok panjang kotak-kotak biru lengkap dengan jilbab modis yang terpasang manis dikepalanya, ia keluar dari kamarnya menuju ruang makan.
"Pagi ana sayang. wah, anak bunda sudah smp sekarang. makin besar makin cantik deh" sapa bunda melihatku dengan seragam smp kachak baruku.
"Pagi bunda, ah, bunda bisa aja" jawabku dengan senyum malu-malu dan segera duduk di kursi samping bunda.
"Ya udah, kamu makan dulu baru berangkat. Pak Wasimin sudah nunggu tuh diluar" kata bunda seraya mengambilkan nasi goreng kesukaan ana ke piringnya.
"oke bunda.."
------------------------------------------------------------------------------------
setibanya di sekolah barunya ini, Ana tak membuka mulut sekalipun. Ia bungkam karena memang tidak ada yang bisa diajaknya bicara. Ia tak mengenal siapapun disana. Keputusan Bunda untuk pindah dari Malang ke Bogor memang dirasakannya cukup tepat, sehari setelah ia bertemu Indra, sahabat kecilnya yang 4 tahun lebih tua darinya. Ana amat membenci Indra karena ia pergi meninggalkannya justru disaat ana sangat membutuhkannya. saat ana tak mampu lagi menahan beban psikologis akibat pertengkaran ayah bundanya. dan saat Indra datang kembali, ana memutuskan untuk setuju pada ajakan bunda untuk pindah.
Acara penyambutan siswa baru berlangsung seperti yang ana perkirakan. Membosankan. Sekolahnya ini termasuk sekolah unggulan, bangunan sekolahnya bertingkat tiga. satu tingkat untuk satu angkatan dan malangnya siswa baru berada di tingkat paling atas. Ruang guru, kantin, perpustakaan dan labolatorium berada di bangunan terpisah.
"hoahm..." ana menguap lebar karena bosan menunggu namanya disebut pada saat pembagian kelas.
"ini akan amat sangat membosankan" pikir ana
"KELAS 7.B.. Akbar Risyad, Asriyani Eka, ..................., Anandira Fitri,...." Ana mendengar namanya disebut dan langsung beranjak dari tempatnya menuju ruangan 7.B.
tulisan "GUGUS OSIRIS" terpampang dipintu masuk kelas baru yang akan ditempati ana selama satu tahun ini. Ana melihatnya acuh tak acuh. Ia bersiap masuk ke dalam kelas dengan senyum yang amat ia paksakan dan keringat yang mulai mengisi wajahnya karena lelah menaiki tangga. Disana sudah ada sekitar 20 orang dan begitu memasuki ruangan, ana langsung disuruh memperkenalkan diri oleh seorang kakak yang lumayan tampan yang ana yakin pasti kakak gugusnya. Ana sadar bahwa ialah yang terakhir masuk kelas.
Ana berdiri kikuk di depan kelas. Ia paling tidak suka menjadi pusat perhatian banyak orang seperti ini.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.. saya Anandira Fitri, teman-teman bisa memanggil saya Ana. Saya dari SDIT Ar-Rahmah Malang. Rumah saya di Jalan Radar no.89. Salam Kenal" kata ana sedikit terbata-bata.
"Baiklah ana," kata kakak yang tampan yang ana tahu namanya adalah Fikri."Silahkan duduk ditempat kosong disamping Aditya." lanjutnya.
"iya kak." kata ana.
Desiran halus aneh tiba-tiba berhembus lembut didada ana ketika pandangannya tertuju pada orang yang tadi ditunjuk oleh kak Fikri. Seorang anak laki-laki yang cakep dengan senyum yang amat manis terpampang di bibirnya. Ana segera menunduk karena merasakan wajahnya memerah dan degup jantungnya berirama aneh. Ia segera melangkahkan kakinya dengan hati-hati dan duduk tepat disamping anak laki-laki tampan bernama aditya itu.
"Hei... kenalin." ana menoleh mendengar suara disampingnya.
"Aditya Dilan, panggil aja Adit" kata adit dengan senyum manis sambil menjulurkan tangannya pada ana.
"umn.. a.. ana" jawab ana gugup menbalas jabatan tangan adit.. Ia menatap Adit lekat-lekat. Ia baru menyadari bahwa cowok dihadapannya itu terlihat lebih tampan dari dekat. Ana merasakan debar jantungnya makin tak beraturan.. Ia segera melepaskan tangannya yg terasa dingin dari tangan adit yang terasa hangat.
"gugup ya? tenang aja. klo baru pertama masuk sekolah emang gitu" kata adit salah mengartikan kegugupan ana.
ana hanya mengangguk.. hari itu ana lebih banyak tersenyum dari biasanya.
Ana menyadari bahwa sepertinya hidupnnya akan berubah.. karena ia baru saja menemukan cinta pertama yang akan mengisi hari-harinya
Friday, April 16, 2010
Ana
Disana, ana duduk merenung. Ia memandangi dengan hampa layar monitor didepannya dengan masih memakai seragam sekolahnya. Hari ini ia rasakan cukup berat, ia memutuskan untuk membuka blog nya dan menuliskan sesuatu disana. sesuatu yang selama ini selalu mengganggu pikirannya. Dengan lincahnya tangannya mengetik apa pun yang terlintas dibenaknya, masa lalunya.
-------------------------------------------------------------------------------------
senja itu, ana berlarian di halaman rumahnya. Saat itu ia masih berusia 5 tahun, bagi anak seusianya, mungkin itu adalah saat yang paling ia inginkan untuk bercanda ria dengan teman sebaya, sebanyak mungkin menghabiskan waktu bersama ibu dan ayahnya. Namun, ia tak dapat merasakannya sedikitpun. Sejak masuk ke taman kanak-kanak, ia merasakan kesendirian itu. Dikucilkan, sama sekali tak dianggap ada, tak pernah di ajak bermain bersama. Hal itu amat menyiksa hatinya yang masih amat sangat lugu, ditambah lagi, saat-saat dirumah yang harusnya bisa menentramkan hati kecilnya, malah membuatnya tambah tertekan. Mendengar suara teriakan dari Ibu dan Ayahnya yang bertengkar setiap waktu. Andai saja ia mempunyai saudara yang dapat berbagi keluh kesah. Tapi apa daya, ia anak tunggal di rumah sebesar itu.
-------------------------------------------------------------------------------------
Sekelebat ingatan masa kecilnya yang amat sangat ingin ia lupakan muncul kembali menghantui hari-harinya. Ia tak menyangka setelah lama ia melupakan masa kecilnya, masa kecil itu datang kembali saat sahabat masa kecilnya kembali. Sahabat yang telah membuatnya terluka dan membuang semua ingatan mengenai masa itu.....
---to be continue---
-------------------------------------------------------------------------------------
senja itu, ana berlarian di halaman rumahnya. Saat itu ia masih berusia 5 tahun, bagi anak seusianya, mungkin itu adalah saat yang paling ia inginkan untuk bercanda ria dengan teman sebaya, sebanyak mungkin menghabiskan waktu bersama ibu dan ayahnya. Namun, ia tak dapat merasakannya sedikitpun. Sejak masuk ke taman kanak-kanak, ia merasakan kesendirian itu. Dikucilkan, sama sekali tak dianggap ada, tak pernah di ajak bermain bersama. Hal itu amat menyiksa hatinya yang masih amat sangat lugu, ditambah lagi, saat-saat dirumah yang harusnya bisa menentramkan hati kecilnya, malah membuatnya tambah tertekan. Mendengar suara teriakan dari Ibu dan Ayahnya yang bertengkar setiap waktu. Andai saja ia mempunyai saudara yang dapat berbagi keluh kesah. Tapi apa daya, ia anak tunggal di rumah sebesar itu.
-------------------------------------------------------------------------------------
Sekelebat ingatan masa kecilnya yang amat sangat ingin ia lupakan muncul kembali menghantui hari-harinya. Ia tak menyangka setelah lama ia melupakan masa kecilnya, masa kecil itu datang kembali saat sahabat masa kecilnya kembali. Sahabat yang telah membuatnya terluka dan membuang semua ingatan mengenai masa itu.....
---to be continue---
Friday, February 19, 2010
untuk nya....
Pangeranku…
Bagaimana kabarmu hari ini..?
Mudah-mudahan kau baik-baik saja..
Akupun disini Alhamdulillah baik-baik saja
Pangeranku...
entah kenapa hati ini tidak sabar menunggu saat itu
Saat dimana Allah mempertemukan kita
Saat Dimana kebahagiaan itu akan menyatukan kita
Saat dimana kita berjuang bersama dalam gerakan dakwah ini
Membangun generasi-generasi yang shaleh dan shalehah
Yang siap membangkitkan islam kembali ke masa kejayaannya
Pangeranku...
Sebenarnya aku sangat malu
Malu bila diri ini tidak sebanding denganmu
Malu bila diri ini tidak bisa mengimbangi keshalehanmu
Tidak bisa menjadi pendamping yang seperti yang kau impikan dari dulu
Aku malu pangeranku...
Tapi aku berjanji
Aku akan berusaha memperbaiki diri
Aku harus bisa menjaga diri
Agar kelak nanti
Aku bisa menjadi seseorang yang bisa kau banggakan
Seseorang yang bisa membuatmu bahagia dan senang
Seseorang yang sesuai dengan yang kau impikan
Pangeranku...
Akan aku jaga hati ini untuk tetap suci
Agar kelak hanya namamu saja lah yang pernah singgah di hatiku
Tidak akan aku buai hati ini dengan nama orang lain
Tidak akan aku biarkan namamu menjadi nama ke 100 yang singgah di hati ini
Aku akan berusaha untuk tetap mensucikan hati ini dari orang-orang yang belum halal bagiku
Pangeranku...
Aku akan menjaga pandangan ini
Aku berjanji akan menundukkan pandanganku mulai saat ini
Agar hanya kamulah yang akan aku pandang dengan segenap jiwaku
Agar hanya dirimulah yang akan aku pandang dengan cinta yang menggebu
Tidak akan aku biarkan laki-laki lain menikmati pandanganku ini
Karena hanya kau yang berhak pangeranku
Aku tidak mau pandangan cintaku ini menjadi tidak berarti di matamu
Karena telah sering aku berikan pada orang lain
Pangeranku...
Tidak akan aku biarkan orang lain menerima surat cinta dariku
Ataupun kata-kata cinta dariku
Karena hanya dirimulah yang akan aku berikan kata-kata itu
Aku tidak mau kata-kata itu menjadi tidak berarti pula bagimu
Karena sering aku obral kata-kata itu pada orang-orang lain
Pangeranku...
Aku berjanji, hanya kaulah yang akan melihat mahkotaku
Mahkota yang senantiasa aku jaga dan aku tutup dengan jilbabku
Aku tidak mau mahkota ini dilihat orang lain
Mahkota yang senantiasa aku rawat agar menjadi indah kelak dimatamu
Aku janji pangeranku...
Aku tidak akan membiarkan orang lain menikmatinya
Aku ingin kau bangga padaku karena aku bisa menjaganya untukmu
Aku tidak peduli kalau terkadang rasa panas ini menggangguku
Karena aku yakin, rasa cintaku padamu dan rasa cintaku pada Yang Maha Pencipta
Akan mengalahkan semua itu
Karena kebahagiaanmu dan keRidhoan Allah lebih berarti bagiku
Pangeranku...
Mulai saat ini aku juga berjanji padamu
Aku tidak akan membiarkan orang lain menyentuh tubuhku
Aku sadar, bahwa diriku ini terlalu mahal untuk di obral
Aku sadar, diri ini terlalu mulia
untuk disentuh oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab
Aku akan menjaga tubuhku ini agar berharga di matamu
Agar hanya dirimulah yang kelak akan menyentuhnya
Aku menyadari, kau pasti akan sedih
Kalau tubuhku ini sudah banyak dinikmati orang lain
Tapi jangan khawatir pangeranku
Aku senantisanya menjaganya dari dulu
Karena semua ini hanya akan kuberikan padamu
Pangeranku...
Aku janji akan banyak belajar
Belajar untuk lebih shaleh, lebih taat dan lebih pintar
Belajar menjadi wanita yang terhormat dan terjaga kesuciannya
Aku nggak mau kamu kecewa kelak ketika melihatku
Aku akan memperbaiki akhlakku agar kelak seimbang dengan keshalehanmu
Aku akan perbanyak amalku
Aku tidak mau kelak berpisah denganmu di akhirat
Karena amalku yang sedikit, tidak seimbang dengan amalanmu yang berlimpah
Aku ingin menikmati setiap malam-malam yang mulia itu bersamamu
Bersamamu menemui Allah Yang Maha Pencipta
Bersyukur atas nikmat yang tidak pernah berhenti dilimpahkanNya pada kita
Percayalah Pangeranku...
Aku akan mempelajari semuanya...
Karena aku yakin...
Bila aku ingin memiliki pangeran yang sehebat dan seshaleh dirimu
Aku pun harus menjadi orang seperti itu
Karena Allah telah berjanji
Bahwa Perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik
Tunggulah aku Pangeranku
Aku yakin bisa mengimbangimu
Tunggu aku pangeranku
Aku akan membantumu dalam perjuangan ini
Perjuangan seorang mukmin sejati
Karena aku pun memerlukan bantuanmu untuk mendampingiku
Kita akan berjuang bersama pangeranku
Karena di jalan inilah kita dipersatukan
Di Jalan Dakwah yang mulia…
Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an, bahwa perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik.. bagaimana kita mau mendapatkan pendamping seperti Nabi Muhammad,kalau kita nggak bisa seperti khadijah, bagaimana mungkin kita mengharap ali, kalau kita nggak bisa seperti fatimah…
Sudah seperti apakah kita..? sudah selayak apakah kita untuk mendapatkan seorang pribadi sekaliber Ali, Usman , Umar , Abu bakar, apalagi seorang pribadi Mulia seperti Rasulullah Shalallahualaihi wassalam…?
Pangeranku…
Izinkan aku tuk mendampingimu menggapai ridho-Nya…
Dariku, Calon Bidadarimu…
rindu rasanya telah lama tak tanya kabarmu pangeranku....
Bagaimana kabarmu hari ini..?
Mudah-mudahan kau baik-baik saja..
Akupun disini Alhamdulillah baik-baik saja
Pangeranku...
entah kenapa hati ini tidak sabar menunggu saat itu
Saat dimana Allah mempertemukan kita
Saat Dimana kebahagiaan itu akan menyatukan kita
Saat dimana kita berjuang bersama dalam gerakan dakwah ini
Membangun generasi-generasi yang shaleh dan shalehah
Yang siap membangkitkan islam kembali ke masa kejayaannya
Pangeranku...
Sebenarnya aku sangat malu
Malu bila diri ini tidak sebanding denganmu
Malu bila diri ini tidak bisa mengimbangi keshalehanmu
Tidak bisa menjadi pendamping yang seperti yang kau impikan dari dulu
Aku malu pangeranku...
Tapi aku berjanji
Aku akan berusaha memperbaiki diri
Aku harus bisa menjaga diri
Agar kelak nanti
Aku bisa menjadi seseorang yang bisa kau banggakan
Seseorang yang bisa membuatmu bahagia dan senang
Seseorang yang sesuai dengan yang kau impikan
Pangeranku...
Akan aku jaga hati ini untuk tetap suci
Agar kelak hanya namamu saja lah yang pernah singgah di hatiku
Tidak akan aku buai hati ini dengan nama orang lain
Tidak akan aku biarkan namamu menjadi nama ke 100 yang singgah di hati ini
Aku akan berusaha untuk tetap mensucikan hati ini dari orang-orang yang belum halal bagiku
Pangeranku...
Aku akan menjaga pandangan ini
Aku berjanji akan menundukkan pandanganku mulai saat ini
Agar hanya kamulah yang akan aku pandang dengan segenap jiwaku
Agar hanya dirimulah yang akan aku pandang dengan cinta yang menggebu
Tidak akan aku biarkan laki-laki lain menikmati pandanganku ini
Karena hanya kau yang berhak pangeranku
Aku tidak mau pandangan cintaku ini menjadi tidak berarti di matamu
Karena telah sering aku berikan pada orang lain
Pangeranku...
Tidak akan aku biarkan orang lain menerima surat cinta dariku
Ataupun kata-kata cinta dariku
Karena hanya dirimulah yang akan aku berikan kata-kata itu
Aku tidak mau kata-kata itu menjadi tidak berarti pula bagimu
Karena sering aku obral kata-kata itu pada orang-orang lain
Pangeranku...
Aku berjanji, hanya kaulah yang akan melihat mahkotaku
Mahkota yang senantiasa aku jaga dan aku tutup dengan jilbabku
Aku tidak mau mahkota ini dilihat orang lain
Mahkota yang senantiasa aku rawat agar menjadi indah kelak dimatamu
Aku janji pangeranku...
Aku tidak akan membiarkan orang lain menikmatinya
Aku ingin kau bangga padaku karena aku bisa menjaganya untukmu
Aku tidak peduli kalau terkadang rasa panas ini menggangguku
Karena aku yakin, rasa cintaku padamu dan rasa cintaku pada Yang Maha Pencipta
Akan mengalahkan semua itu
Karena kebahagiaanmu dan keRidhoan Allah lebih berarti bagiku
Pangeranku...
Mulai saat ini aku juga berjanji padamu
Aku tidak akan membiarkan orang lain menyentuh tubuhku
Aku sadar, bahwa diriku ini terlalu mahal untuk di obral
Aku sadar, diri ini terlalu mulia
untuk disentuh oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab
Aku akan menjaga tubuhku ini agar berharga di matamu
Agar hanya dirimulah yang kelak akan menyentuhnya
Aku menyadari, kau pasti akan sedih
Kalau tubuhku ini sudah banyak dinikmati orang lain
Tapi jangan khawatir pangeranku
Aku senantisanya menjaganya dari dulu
Karena semua ini hanya akan kuberikan padamu
Pangeranku...
Aku janji akan banyak belajar
Belajar untuk lebih shaleh, lebih taat dan lebih pintar
Belajar menjadi wanita yang terhormat dan terjaga kesuciannya
Aku nggak mau kamu kecewa kelak ketika melihatku
Aku akan memperbaiki akhlakku agar kelak seimbang dengan keshalehanmu
Aku akan perbanyak amalku
Aku tidak mau kelak berpisah denganmu di akhirat
Karena amalku yang sedikit, tidak seimbang dengan amalanmu yang berlimpah
Aku ingin menikmati setiap malam-malam yang mulia itu bersamamu
Bersamamu menemui Allah Yang Maha Pencipta
Bersyukur atas nikmat yang tidak pernah berhenti dilimpahkanNya pada kita
Percayalah Pangeranku...
Aku akan mempelajari semuanya...
Karena aku yakin...
Bila aku ingin memiliki pangeran yang sehebat dan seshaleh dirimu
Aku pun harus menjadi orang seperti itu
Karena Allah telah berjanji
Bahwa Perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik
Tunggulah aku Pangeranku
Aku yakin bisa mengimbangimu
Tunggu aku pangeranku
Aku akan membantumu dalam perjuangan ini
Perjuangan seorang mukmin sejati
Karena aku pun memerlukan bantuanmu untuk mendampingiku
Kita akan berjuang bersama pangeranku
Karena di jalan inilah kita dipersatukan
Di Jalan Dakwah yang mulia…
Allah telah berfirman dalam Al-Qur'an, bahwa perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik.. bagaimana kita mau mendapatkan pendamping seperti Nabi Muhammad,kalau kita nggak bisa seperti khadijah, bagaimana mungkin kita mengharap ali, kalau kita nggak bisa seperti fatimah…
Sudah seperti apakah kita..? sudah selayak apakah kita untuk mendapatkan seorang pribadi sekaliber Ali, Usman , Umar , Abu bakar, apalagi seorang pribadi Mulia seperti Rasulullah Shalallahualaihi wassalam…?
Pangeranku…
Izinkan aku tuk mendampingimu menggapai ridho-Nya…
Dariku, Calon Bidadarimu…
rindu rasanya telah lama tak tanya kabarmu pangeranku....
Thursday, February 18, 2010
Percayalah....
Seandainya dapat ku melukiskan
Isi hatiku untukmu
Seandainya kau pun harus tau
Lelah hatiku bila kau jauh
Namun ku pendam rasa
Ku hanya ingin kau bahagia
Jalani yang kau pilih
Jangan risaukan aku
Percayalah kasih
Cinta tak harus memiliki
Walau kau dengannya
Namun ku yakin hatimu untukku
Percayalah kasih
Cinta tak harus memiliki
Walau kau coba lupakan aku
Tapi ku kan slalu ada untukmu
Seharusnya kau pun menyadari
Resah hatiku bila kau dengannya
Seharusnya aku pun tak berharap
Miliki dirimu seutuhnya
Namun ku pendam rasa
Ku hanya ingin kau bahagia
Jalani yang kau pilih
Jangan risaukan aku
Percayalah kasih
Cinta tak harus memiliki
Walau kau dengannya
Namun ku yakin hatimu untukku
Percayalah kasih
Cinta tak harus memiliki
Walau kau coba lupakan aku
Tapi ku kan slalu ada untukmu
Percayalah kasih
Cinta tak harus memiliki
Walau kau dengannya
Namun ku yakin hatimu untukku
Percayalah kasih
Cinta tak harus memiliki
Walau kau coba lupakan aku
Tapi ku kan slalu ada untukmu
for the one who feel it....
Isi hatiku untukmu
Seandainya kau pun harus tau
Lelah hatiku bila kau jauh
Namun ku pendam rasa
Ku hanya ingin kau bahagia
Jalani yang kau pilih
Jangan risaukan aku
Percayalah kasih
Cinta tak harus memiliki
Walau kau dengannya
Namun ku yakin hatimu untukku
Percayalah kasih
Cinta tak harus memiliki
Walau kau coba lupakan aku
Tapi ku kan slalu ada untukmu
Seharusnya kau pun menyadari
Resah hatiku bila kau dengannya
Seharusnya aku pun tak berharap
Miliki dirimu seutuhnya
Namun ku pendam rasa
Ku hanya ingin kau bahagia
Jalani yang kau pilih
Jangan risaukan aku
Percayalah kasih
Cinta tak harus memiliki
Walau kau dengannya
Namun ku yakin hatimu untukku
Percayalah kasih
Cinta tak harus memiliki
Walau kau coba lupakan aku
Tapi ku kan slalu ada untukmu
Percayalah kasih
Cinta tak harus memiliki
Walau kau dengannya
Namun ku yakin hatimu untukku
Percayalah kasih
Cinta tak harus memiliki
Walau kau coba lupakan aku
Tapi ku kan slalu ada untukmu
for the one who feel it....
Monday, February 15, 2010
dear diary...
Dear diary,
Something good happened today
He finally called me by my name
I didn't know how to behave
What to say or do
I was so confused
Dear diary,
I wanna talk to him again
But whenever he is with his friends
He keeps trying to pretend
But I already see
The way he feels for me
What can I do?
Tell me what can I say
When do I let him know I feel the same way?
How can my feelings be so hard to show when
I really want him to know
Dear diary,
He wrote some letters on his hand
It wasn't hard to understand
I figured I'm part of his plans
But now I'm in his heart
I don't know where to start
You're my secret hiding place
Where my private thoughts are safe
And just one look and he will see
What's inside of me
Something good happened today
He finally called me by my name
I didn't know how to behave
What to say or do
I was so confused
Dear diary,
I wanna talk to him again
But whenever he is with his friends
He keeps trying to pretend
But I already see
The way he feels for me
What can I do?
Tell me what can I say
When do I let him know I feel the same way?
How can my feelings be so hard to show when
I really want him to know
Dear diary,
He wrote some letters on his hand
It wasn't hard to understand
I figured I'm part of his plans
But now I'm in his heart
I don't know where to start
You're my secret hiding place
Where my private thoughts are safe
And just one look and he will see
What's inside of me
Sunday, February 14, 2010
tubuh ku... pikiran ku.....
Fa bi ayyi aalaa... irobbikuma tukadzzibaan....
nikmatNya yg mana yg akan kau dustakan ?
harusnya kata-kata itu sangat tepat untukku sekarang....
sepertinya aku kurang mensyukuri semua yang telah diberikan Allah swt. pada q...
aku kurang mensyukuri nikmat kesehatan yg diberikan Nya kepada q hingga sekarang badan q begitu rapuh...
aku kurang mensyukuri nikmat Nya berkumpul dengan keluarga hingga kini keluarga kami terpisah dimana-mana...
aku kurang mensyukuri nikmatnya dicintai dan mencintai... hingga kini aku Begitu mencintai seseorang melebihi batas seharusnya cinta terhadap makhluk.
aku kurang mensyukuri waktu yang diberikan Nya hingga kini aku begitu kepayahan mengatur waktu ku...
><
nikmatNya yg mana yg akan kau dustakan ?
harusnya kata-kata itu sangat tepat untukku sekarang....
sepertinya aku kurang mensyukuri semua yang telah diberikan Allah swt. pada q...
aku kurang mensyukuri nikmat kesehatan yg diberikan Nya kepada q hingga sekarang badan q begitu rapuh...
aku kurang mensyukuri nikmat Nya berkumpul dengan keluarga hingga kini keluarga kami terpisah dimana-mana...
aku kurang mensyukuri nikmatnya dicintai dan mencintai... hingga kini aku Begitu mencintai seseorang melebihi batas seharusnya cinta terhadap makhluk.
aku kurang mensyukuri waktu yang diberikan Nya hingga kini aku begitu kepayahan mengatur waktu ku...
><
Friday, January 29, 2010
diri ku bukan serigala....
Adinda….
Janganlah kau anggap semua pria egois. Jangan kau anggap semua pria tak kenal cinta dan hanya ingin bercinta. Memang amat banyak pria seperti itu. Tapi aku bukan, aku yakin cintaku padamu beda dari cinta cowo lain pada kasihnya. Okay aku memang egois. Tak pernah mau kalah. Tapi apa iya egoisku di jalan yang salah? Sungguh rasa egois ku itu di dasari rinduku, cemburuku, dan cintaku padamu. Aku tak mau kau cinta kau karena ku punya pandai berkata. Aku pun tak mau kau begitu karena keahlian ku yang lain. Ku hanya ingin kau bilang cinta padaku karena kau lihat sikap tulus di jiwaku. Ku ingin kau makin cinta padaku karena kau rasakan pengertian dariku. Bukan karena untaian kata yang di anggap sebagian orang hanyalah gombal jadi kau makin cinta padaku.
Sayang…..
Maafkan aku yang egois ini. Aku tahu aku hanya pria biasa. Tak seperti para tokoh yang dipuja. Tapi jujur, ingin aku di puja. Tapi bukan oleh orang lain, bukan oleh keluarga ku. Tapi aku hanya ingin kau yang memujaku. Hanya dirimu oh sayang. Ingin ku hapus air mata kenangan masa lalu mu. Ingin ku ganti rasa itu dengan romansa kisah cinta kita…
Kasih…..
Akan kugadaikan apapun untuk buatmu tersenyum. Kau tahu? Hati ini akan berbunga ketika ku lihat/dengar dirimu dengan lepasnya tertawa karena ku. Oh kasih. Sudah pernah ku rasa derita ketika ku buat kau menderita. Dan ku yakin tak semua lelaki pernah rasakan derita itu hanya karena perempuan. Tidak. Mungkin hanya segelintir. Apakah itu gampang sayang? Curahkan seluruh perhatian padamu? Butuh pengorbanan besar oh kasih untuk hilangkan sepenuhnya naluri lelaki q. Kau pikir pria seperti wanita oh kasih? Tidak! Pria sulit! Naluri menduakan kekasih terasa sekali. Pria bisa dengan mudahnya terpikat aroma cinta. Itulah mengapa pria sering di sebut srigala. Tapi aku bersumpah untuk tidak begitu.
Pacarku…
Tersenyumlah…
Tertawalah…
Peluklah diriku…
Keluhkan semuanya padaku….
Aku siap….
Aku selalu sedia untuk menolongmu…
Untuk selalu buat mu berdiri tegak…..
Kan ku lindungi dirimu di setiap jalan yang kau tempuh….
Tanpa ada orang ke tiga di antara kita…..
Tanpa ada dusta di antara kita…..
Ku cinta dirimu kasih….
Dan itu yang buat naluri mendua ku hilang sejak dulu…..
-dibuat oleh seseorang yg spesial-
Janganlah kau anggap semua pria egois. Jangan kau anggap semua pria tak kenal cinta dan hanya ingin bercinta. Memang amat banyak pria seperti itu. Tapi aku bukan, aku yakin cintaku padamu beda dari cinta cowo lain pada kasihnya. Okay aku memang egois. Tak pernah mau kalah. Tapi apa iya egoisku di jalan yang salah? Sungguh rasa egois ku itu di dasari rinduku, cemburuku, dan cintaku padamu. Aku tak mau kau cinta kau karena ku punya pandai berkata. Aku pun tak mau kau begitu karena keahlian ku yang lain. Ku hanya ingin kau bilang cinta padaku karena kau lihat sikap tulus di jiwaku. Ku ingin kau makin cinta padaku karena kau rasakan pengertian dariku. Bukan karena untaian kata yang di anggap sebagian orang hanyalah gombal jadi kau makin cinta padaku.
Sayang…..
Maafkan aku yang egois ini. Aku tahu aku hanya pria biasa. Tak seperti para tokoh yang dipuja. Tapi jujur, ingin aku di puja. Tapi bukan oleh orang lain, bukan oleh keluarga ku. Tapi aku hanya ingin kau yang memujaku. Hanya dirimu oh sayang. Ingin ku hapus air mata kenangan masa lalu mu. Ingin ku ganti rasa itu dengan romansa kisah cinta kita…
Kasih…..
Akan kugadaikan apapun untuk buatmu tersenyum. Kau tahu? Hati ini akan berbunga ketika ku lihat/dengar dirimu dengan lepasnya tertawa karena ku. Oh kasih. Sudah pernah ku rasa derita ketika ku buat kau menderita. Dan ku yakin tak semua lelaki pernah rasakan derita itu hanya karena perempuan. Tidak. Mungkin hanya segelintir. Apakah itu gampang sayang? Curahkan seluruh perhatian padamu? Butuh pengorbanan besar oh kasih untuk hilangkan sepenuhnya naluri lelaki q. Kau pikir pria seperti wanita oh kasih? Tidak! Pria sulit! Naluri menduakan kekasih terasa sekali. Pria bisa dengan mudahnya terpikat aroma cinta. Itulah mengapa pria sering di sebut srigala. Tapi aku bersumpah untuk tidak begitu.
Pacarku…
Tersenyumlah…
Tertawalah…
Peluklah diriku…
Keluhkan semuanya padaku….
Aku siap….
Aku selalu sedia untuk menolongmu…
Untuk selalu buat mu berdiri tegak…..
Kan ku lindungi dirimu di setiap jalan yang kau tempuh….
Tanpa ada orang ke tiga di antara kita…..
Tanpa ada dusta di antara kita…..
Ku cinta dirimu kasih….
Dan itu yang buat naluri mendua ku hilang sejak dulu…..
-dibuat oleh seseorang yg spesial-
Sunday, January 24, 2010
hhh... astaghfirullah...
hhh...
ya Allah...
mau jadi apa bangsa ini...
jikalau ketika penerus bangsa hendak mencari ilmu addin...
dihalangi dengan berbagai alasan...
mau jadi apa bangsa ini...
jikalau hendak mengejar dunia...
segudang beasiswa diberikan...
mau jadi apa bangsa ini...
pornografi dan pornoaksi bertebaran...
diperlihatkan oleh orang tua pada sang penerus...
mau jadi apa bangsa ini...
dimanjakan...
ditimang setiap masa....
kapankah saat kejayaan itu kembali ya Rabb...
dimana islam dijadikan life style...
islam tak berani di tentang...
islam adalah pemenang....
kapankah kemunduran menjadi kemajuan ya Rabb...
saat moral telah rusak...
saat semua telah terpisah...
saat nurani telah luruh...
aku hanya hambaMu yang lemah...
pasrah...
tak berdaya...
tak berguna...
tak bisa memberi perubahan apapun pada dunia...
kapan ya Rabb....
kapan saat kebebasan tiba....
----- baru kepikiran ----
Subscribe to:
Posts (Atom)