Simfoni Rintik Hujan (Makassar, saat hujan turun di
puncak kemarau)
Kepada
Ren, sang pria hujan yang tidak takut hilang demi mengantarkan pelangi menuju
langit,
Hei
ren, Malam selalu begitu mudahnya hilang, tergelincir larut meninggalkanku
sendiri dalam hening. Tapi tidak dengan cinta, seberapapun kerasnya aku menolak
kehadirannya yang biasanya mampu menghilangkan seratus persen hasratku untuk
memahami kata-demi-kata yang terlontar dari mulut pendongeng ternama, tetap
tidak bisa. Entah kenapa.