Bismillahirrahmanirrahiim..
Waktunya sendiri itu waktu yang paling pas buat mikir. flashback memori masa lalu, nginget-nginget kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat, Pokok nya Muhasabah lah..
Omong-omong soal muhasabah, ada kiriman dari seorang ukhtifillah.. baca deh :
Sebuah Muhasabah Diri
Ya Rabb,
Aku hanyalah sebutir pasir di gurun-Mu yang luas
Aku hanyalah setetes embun di lautanMu yang meluap hingga ke seluruh samudra
Aku hanya sepotong rumput di padangMu yang memenuhi bumi
Aku hanya sebutir kerikil di gunungMu yang menjulang menyapa langit
Aku hanya seonggok bintang kecil yang redup di samudra langit Mu yang tanpa batas
Ya Rabb,
Hamba yang hina ini menyadari tiada artinya diri ini di hadapanMu
Tiada Engkau sedikitpun memerlukan akan tetapi …
hamba terus menggantungkan segunung harapan pada Mu
Ya Rabb, ibadahku hanya sepercik air
Bagaimana mungkin sepercik air itu dapat memadamkan api neraka Mu
Betapa sadar diri begitu hina dihadapanMu
Jangan jadikan hamba hina dihadapan makhlukMu
Diri yang tangannya banyak maksiat ini,
Mulut yang banyak maksiat ini,
Mata yang banyak maksiat ini…
Hati yang telah terkotori oleh noda ini…memiliki keinginan setinggi langit
Mungkinkah hamba yang hina ini menatap wajahMu ?
Mungkin tanpa kami sadari , kamu pernah melanggar aturanMU
Melanggar aturtan qiyadah kami,bahkan terlena dan tak mau tahu akan amanah
Yang telah Tuhan percayakan kepada kami…Ampunilah kami
Janganlah kau cabut nyawaku dalam keadaan lupa pada Mu
Atau….dalam maksiat kepadaMu “Ya Tuhanku Tutuplah untuk ku dengan sebaik-baiknya penutupan !!”
Dari Syadad bin Aus ra, dari Nabi Muhammad SAW, bahwa beliau berkata, ‘Orang yang pandai adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT. (Imam Turmudzi) berkata, ‘Hadits ini adalah hadits hasan, dan makna sabda Rasul SAW ( دان نفسه ) adalah ( حاسب نفسه في الدنيا قبل أن يحاسب يوم القيامة ) ‘orang yang menghisab (mengevaluasi diri) di dunia sebelum dihisab pada hari akhir.’
Dan diriwayatkan dari Umar bin Khatab ra beliau berkata, ‘hisablah (evaluasilah) diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhiaslah (bersiaplah) kaliau untuk hari aradh akbar (yaumul hisab). Dan bahwasanya hisab itu akan menjadi ringan pada hari kiamat bagi orang yang menghisab dirinya di dunia. Dan diriwayatkan pula dari Maimun bin Mihran bahwa ia berkata, seoarng hamba tidak dikatakan bertakwa hingga ia menghisab dirinya sebagaimana dihisabnya pengikutnya dari mana makanan dan pakaiannya.
hee,.. menghibur jiwa-jiwa yang kesepian,..seakan menangis rindu dalam kesepian
ReplyDelete^^
Deletebagus tulisanya
ReplyDeletemakassiih ^^
DeleteNICE ,, suka tulisanny ,,blogny jg cantiik ^_^
ReplyDelete