Wednesday, August 19, 2015

Story of My Brother: M. Akbar Sihotang



My handsome brother 


Ini adalah tulisan mas ahsan tentang mas akbar <3

------------------------------------------------------------

Seperti Aa Gym yang sangat terinspirasi oleh adiknya, izinkan saya menceritakan sedikit tentang adik saya tercinta dan terganteng yang penuh inspirasi.

Alhamdulillah, saya dan istri diberi kesempatan untuk mengunjungi negara tempat Akbar belajar. Jepang. Sudah banyak pembahasan tentang negeri ini, combination of modern and traditional, discipline and respect. Wajar jika org bilang harus ke sini sekali seumur hidup. Sungguh bersyukur Akbar bisa tinggal dalam waktu yang lama untuk sesuatu yang mulia: menuntut ilmu.

Muhammad Akbar Sihotang tidak jauh berbeda umurnya dari saya, beda tiga tahun saja, kami dilahirkan dan dibesarkan oleh ortu tercinta dgn cara, kondisi yang kurang lebih sama, bahkan SD, SMP dan SMA tempat kami sekolah pun sama, tapi manfaat dan kebaikan yang sudah Akbar berikan untuk sekitar bahkan sangat jauh dan sulit untuk saya kejar.

Bayangkan saja, beliau adalah Kakak yang paling disayangi adik2nya, anak yang paling membanggakan orang tuanya, adik yang sangat saya kagumi kebaikan hatinya, ketua organisasi yang sangat dihormati anggotanya, teman yang sangat dirindukan kehadirannya.

Akbar sangat mandiri, sejak SMA sudah tidak tgl bersama orang tua, dengan kondisi keluarga yang pas2an, beliau bolak-balik dari tempat Bu Lek di Depok untuk berangkat k SMA 1 Bogor. Perjuangan tersebut alhamdulillah terbayar dengan diterimanya di Elektro UI dan beasiswa Monbukagakusho yang mengantarnya terbang ke Jepang.

Sudah sewajarnya jika, uang beasiswa yang lumayan, apalagi masa muda yang banyak keinginan, digunakan untuk support studi dan hobinya. Tapi akbar stay humble dan hemat. Jarang jalan2 d Jepang. Masih pula nyari tambahan part time. Pada akhirnya, beliau mampu membangun gubuk orang tua kami menjadi rumah yang bagus. Tapi bagi orang tua dan adik kami, itu adalah istana yang megah. Allah akan membangunkan istana untukmu d surgaNya kelak. Amin.


Akbar ada di barisan terdepan saat Ibu kami sakit, bahkan yang yang dari Bogor saja kalah cepat untuk ke Makassar. Akbar lebih memilih untuk pulang ke Makassar mengajari adik kami persiapan UAN, dibandingkan puluhan juta rupiah yang bisa d dapat dgn part time ketika libur kuliah. Istri saya bahkan sampai terharu ketika nanya rute pulang k Bandara diberi surprise: Tenang Kak, tiket bis ke bandaranya udah di beliin. Akbar sukses membuat kami merasa dilayani sepenuh hati. Akbar selalu ada untuk kami semua, sepertinya dy punya lebih dari 24 jam sehari.


Akbar saya fikir sudah sangat memaknai hidup ini, dy ambisious tapi tetap religius. Target sudah d tetapkan, GPA tetap bagus, TOEFL lebih dari target, rekomendasi dari dua dosen sudah didapatkan. Jika tulisan ini bisa menggenapi syarat 3 rekomendasi, maka ini adalah testimonial hidup dari Kakak yang sangat bangga akan adiknya. Kalo ga bisa, coba minta Mamah kan Dosen bar, hehe grin emoticon

Akbar ingin melanjutkan S2 ke Kaust Arab Saudi, dan motivasinya ke sana biar bisa jadi Hafiz dan bisa Umrah Sekeluarga. Amin.


Saya bahkan tak layak untuk memberi nasihat padanya, tapi biar bisa dianggap kakak yang baik, grin emoticon, mas Ahsan mau share 3 hal:


1. Kita selalu diberikan pilihan, membuka pintu kebaikan atau maksiat. Kita tidak mungkin masuk kedua pintunya bersamaan. Setiap kita buka pintu kebaikan, maka kita akan masuk ke pintu2 kebaikan yang lain setelahnya. Sebaliknya, jika yang kita buka pintu kemaksiatan sekali saja, maka kita akan dihadapkan pada anak pintu2 kemaksiatan yang lain. Semakin jauh kita buka, semakin sulit kita keluar kembali. Nah, masmu ini udah ngalamin, susah bgt keluar nyari exit dari pintu kemaksiatan, karena berlapis2, so dont even close to that door. Jika kita tidak berada dalam kondisi kebaikan, pasti kita ada dalam kondisi maksiat. Dan sebaliknya.


2. Pegang bgt yang kuat tali agama Allah, kayak gigit tali pake gigi geraham


3. Selalu dekat sama lingkungan orang yang shaleh.


Mas Ahsan pasti selalu mendoakan yang terbaik buat kau Bar, semoga selalu tercapai cita2mu. Mohon maaf atas segala kesalahan, atas kecelakaan tangan yang mungkin membuat nilai olahragamu menjadi kurang atau hidup kurang nyaman, tidak bisa menjadi kakak yang selalu ada saat dibutuhkan.


Terakhir, sedikit menguping pembicaraan kau dan teman2mu di flat, memang ini adalah masa2 rawan terhadap "Venus", but yg harus kamu ketahui adalah Kau ga boleh Minder, U deserved the best girl in this world. Jgn pernah dipusingin sama masalah cewe. Kalo udah saatnya, kau pasti ketemu. Cari yang paling bikin kau bahagia, karena kau sudah membahagiakan bnyak orang.


Slm,
Kakanda

Ahsan