"We should get divorce"
"Astaghfirullah, istighfar ma. aku salah apa ? kita bisa bicarain baik-baik."
"No, it's not your fault"
"Terus apa ?"
"It's just.. I just don't love you no more"
Well, percakapan seperti itu sayangnya bukan cuma ada di naskah sinetron puluhan episode. Alasan klise seperti cinta bisa membuat orang sakit hati, anak-anak terlantar, dan orang-orang dengan gangguan kejiwaan. Aku tidak bercanda, keluarga adalah pilar utama pembentukan akhlak dan kepribadian anak. Lalu dengan alasan tidak cinta lagi, jatuh cinta pada wanita lain, ah ! aku benci sekali >.<!
"Love didn't happen to us. We're in love because each of us made the choice to be"
Kamu, siapapun kamu. Cintamu itu harusnya seperti apa ? penampilannya ? gaya bicaranya ? gaya hidupnya ? selera musiknya ? hartanya ? orangtuanya orang penting ? ah, pantas saja cinta terasa semu sekali. pantas saja banyak anak tidak berdosa jadi korban keegoisan cintamu.
We better choose to love, someone who loves Allah.
then, our love is eternal.
No comments:
Post a Comment