almost the time, my selfishly claimed quality time with you.
i have no idea why i keep waiting for an ordinary conversation with you. like today.
"lagi apa ?" aku masih bingung kenapa kata sesederhana itu darimu bisa berbeda sekali jika diucapkan oleh orang lain.
"seperti biasa, hehe"
"lagi lihat fotoku ? kalau kangen kan tinggal telepon"
"terus kalau udah telepon gimana ? bikin tambah kangen nanti, bikin pengen ketemu kamu"
tiga kalimat terakhir sayangnya hanya berlangsung dipikiranku saja.
"lagi kangen kamu" suaraku mulai bergetar, meratapi jarak
"aku juga. kamu baik-baik saja kan disana?"
"iya, disini semuanya baik, tapi ada yang kurang. kamu"
"..." ah, aku malah membuatmu makin merasa bersalah.
"kamu sehat kan disana ? bahagia ?" buru-buru aku mengalihkan pembicaraan
"alhamdulillah, demi kamu, aku selalu bahagia disini"
"hei, kamu masih disana ? lagi sibuk ya ?"
ah, lagi-lagi aku mengkhayalkan percakapan yang mustahil terjadi.